“Politik dinasti pada masa sekarang sudah menjadi alat mengejar harta kekayaan dan apa boleh buat, kisah ini terus terjadi membuat ibu pertiwi terus bersusah hati” ~ Syantrie Aliefya
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]emakin tinggi pohon, semakin kencang juga angin yang menerpa. Hal ini juga sama maknanya dengan semakin tinggi jabatan seseorang, maka semakin besar juga godaan yang akan menjatuhkannya.
Mungkin hal ini yang seringkali menimpa para politikus yang memegang jabatan strategis. Godaan selalu datang, kalau pejabatnya ga kuat, tinggal tunggu saja kapan saat yang tepat rompi oranye jadi kostum kebanggaannya, hmmm, emang enak.
Tapi kalau memang pejabat itu korupsi, ya nikmati sajalah gimana dinginnya jeruji besi, sekali – kali hidup sengsaralah, masa mau enak nikmatin duit haram terus, weleeeh weleeeh.
Jangan sampe deh motivasi jadi pejabat itu biar nambah kekayaan, hadeuuhhh. Kalau mau kayak itu mendingan bisnis kek atau kerja ajalah, ngapain jadi pejabat, hmmm..
Makanya celah buat koruptor itu harus dihancurin, salah satunya lewat politik dinasti. Hmmm, tau sendiri kan gimana keluarga itu bisa menguasai satu daerah. Gubernur bapaknya, Walikota anaknya, Bupati sepupunya, ampun dah.
Kalau udah kebangun dinasti begitu harus cepet – cepet dihancurkan. Karena hubungan antara korupsi dan dinasti itu biasanya biar mengamankan posisi keluarga. Keluarga aman, korupsi langgeng.
Ya misalnya aja kalau salah satu pejabat di daerah itu tau ada korupsi, ya pasti adem ayem aja, ya namanya juga keluarga sendiri. Masa mau menjarain keluarga sendiri sih, weleeeeh weleeeh.
Makanya ga aneh kalau semisal ayahnya lengser sebagai Gubernur, calon penggantinya itu bisa anaknya, sepupunya, atau saudaranya. Hmmm, udah kayak sistem bikin kerajaan aja.
Banyak sih daerah yang melanggengkan politik dinasti, contohnya aja kayak di Banten dan Jambi, hmmm, keluarga harus banget jadi penerus kekuasaan, weleeeh weleeeh.
Kini warisan kekuasaan di Jambi lagi dipegang Zumi Zola yang menjabat Gubernur Jambi, tapi tak lama menjabat, Zumi langsung tersandung kasus korupsi. Tuhkan, korupsi sama politik dinasti itu memang deket banget, weleeeh weleeeh.
Makanya rumor kalau politik dinasti itu dijadiin alat mengejar harta, emang bener kayaknya sih. Lah buktinya aja begini kan, heuuhhh.
Alhasil, Zumi tercyduk dan mendekam di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam hatinya Zumi menyesal, kenapa harus jadi pejabat begini ya.
Padahal Zumi sebenernya ga ada sama sekali niat pengen jadi pejabat, tapi kalau keluarga sudah beri perintah, apalah daya. Mau ga mau Zumi sekarang jadi ditumbalkan ya, weleeeh weleeeh. (Z19)