Uang bisa membeli popularitas, namun tidak bisa membeli rasa hormat; Ia perlu lebih lama dari uang, sensasi dan rupa sempurna.” ~Jerinx
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]ampanye memang membutuhkan modal yang besar. Kalau cuma peserta pemilu yang mengeluarkan modal tentu akan berat sekali. Apalagi Indonesia luas gaes. Ongkosnya pasti mantap sekali. Belum lagi soal logistik.
Eh, tapi sebenarnya penyelenggara pemilu tuh sudah menyiapkan kebutuhan logistik loh untuk para peserta pemilu. Cuma ya tabiat manusia yang nggak mau kalah, jatah yang dikasih pasti terasa kurang. Apalagi kalau melihat lawannya lebih gencar kampanyenya. Hohoho.
Ngomong-ngomong soal dana kampanye, kubu oposisi nih yang paling sering curhat. Katanya kurang dana. Beda sama kubu sebelah yang dana awal kampanyenya aja sampai Rp11 miliar. Uluh-uluh, ku suka dibikin terenyuh mendengarnya. Keciaannn…
Sandiaga kan udah sering banget tuh curhat ke emak-emak soal dana kampanye, sekarang giliran Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo -Sandiaga, Zulkifli Hasan mengaku belum mendapatkan bantuan dana kampanye Pilpres. Sejauh ini dana kampanye masih bersifat swasembada.
Dalam hal logistik, Zulkifli mengatakan kalau kubunya masih kalah dibanding koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin, soalnya pengusaha dan pemilih media sudah berafiliasi ke pasangan capres-cawapres petahana.
Waduh, bukannya Prabowo dan Sandiaga punya banyak uang? Masa iya sih lingkungannya yang tajir melintir itu nggak ada yang mau nyumbang? Terus dari partai-partai gimana? Masa nggak mau ikut patungan sih? Hehehe.
Meski memiliki banyak kekurangan, Zulkifli mengatakan timnya tidak akan menyerah. Dengan modal seadanya, mereka terus mengenalkan Prabowo-Sandi ke masyarakat. Salah satunya dengan cara berkeliling pelosok Indonesia.
Ya, menurut Zulkifli, nggak punya uang, modal tenaga pun jadi, memanfaatkan partai untuk mengenalkan capres atau cawapres.
Ehh, tapi gimana mau mengandalkan kader partai? Kader PAN aja ada yang tidak bersedia mengampanyekan Prabowo-Sandi, karena takut kalah pamor dengarn Gerindra. Hayooo…
Nggak apa-apa nggak ada modal. Bukannya rakyat lebih simpati dengan pemimpin yang tidak didukung oleh pengusaha dan orang-orang kaya? Itu kan, alasan kenapa kubu Prabowo-Sandi hobi banget curhat soal modal kampanye? Ehhh… (E36)