Site icon PinterPolitik.com

Zulkifli Makcomblang Gatot-AHY

Zulkifli Makcomblang Gatot-AHY

Istimewa

“Ya Pak Gatot kan orang penting. Mantan Panglima TNI, salah satu juga yang digadang-gadang untuk jadi Capres. Oleh karena itu, kami ingin dengar pikiran beliau,” ~ Ketua MPR, Zulkifli Hasan.


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]inamisnya konstelasi partai politik dalam penentuan Capres pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang, harus membuat Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo lebih ekstra kerja keras lagi jika masih ingin mendapatkan dukungan partai yang bisa membawanya melenggang menuju kursi RI-1.

Di satu sisi, kubu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tampak makin solid. Sementara di kubu Prabowo Subianto pun juga gak bergeming memberi ruang bagi pesaing lain untuk masuk. Ini artinya satu-satunya ruang yang masih mungkin dimasuki ya terbentuknya koalisi poros ketiga di luar Jokowi dan Prabowo.

Dan hari ini Gatot menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan di ruang kerjanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/5) pagi. Wah, ceritanya Pak Zulkifli lagi jadi makcomblang Gatot dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ya. Kalau memang bener gitu, duo militer dong ya nanti. Mantap jiwa.

Tapi pasti opsi ini gak cocok buat yang alergi militer. Toh militer itu kan identik dengan gaya kepemimpinan otoriter. Ya meski gak bisa digeneralisir semua sih. Tapi tetep aja kesan itu gak akan bisa hilang setelah Presiden RI ke-2, Soeharto yang mantan militer itu memimpin negeri ini selama 32 tahun. Ngeri ey.

Kalau memang peran Pak Zulkifli ini sebagai penyambung lidah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai penentu munculnya Koalisi Poros ketiga, kenapa gak sekalian aja sih SBY yang turun menemui Gatot. Toh rencananya Gatot akan dipasangkan dengan AHY.

Dan kini semua masyarakat sepertinya sudah jenuh dengan pilihan antara Jokowi dan Prabowo, di mana yang satu sibuk mempertahankan kekuasaan, dan yang satu lagi sibuk merebut kekuasaan. Kalau udah begini nama Gatot-AHY bisa menjadi alternatif dan menawarkan warna baru untuk perkembangan Indonesia ke depan.

Kebetulan, saat ini Presiden Jokowi memang hobi sekali menaikkan pamor dengan playing victim, seolah-olah menjadi korban ketidakadilan atas fitnah dan hoax. Sedangkan Pak Prabowo menaikkan citra dengan pidato memperlihatkan kebobrokan bangsa ini karena terus digerogoti elite koruptor. Ya seperti yang dikatakan filsuf Voltaire (1694-1778), ‘Men use thought only as authority for their injustice, and employ speech only to conceal their thoughts.’ (K16)

Exit mobile version