“No, no. Saya lebih tahu dari Pak Zul. Maaf, karena saya mendirikan. Saya keliling ke mana-mana. Umat PAN di bawah emoh (tak mau) Jokowi, titik. Pak Zul bermanuver itu hanya sandiwara saja, yah.” ~ Amien Rais
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]rah dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) masih cair, masuk kemanapun bisa, kubu inilah kubu itulah. Yang paling penting, kepentingan PAN bisa terakomodir.
Makanya tak aneh banyak yang mengungkapkan PAN itu memang partai yang mencari aman, hhmmm, oportunis dan memainkan politik dua kaki.
PAN awalnya membangun koalisi dengan PKS dan Partai Gerindra, bahkan di Pilpres 2014, Hatta Rajasa diusung menjadi Cawapres Prabowo. Namun sayangnya, belum berhasil mendapatkan kemenangan.
Kalau semisal akan dibangkitkan lagi romantisme antara tiga partai, PKS-PAN dan Partai Gerindra masih mungkin ga ya?
Sekali – kali kasih kesempatan PKS nyobain jadi Cawapres dong, nah kini giliran PAN jadi tim sukses, gantian sama PKS.
Usut punya usut, giliran PKS akan jadi Cawapres, kok PAN ngasih sinyal ga mau gabung sih? Emangnya PAN mau jadi Cawapres lagi? Hadeuuuh.
Pilihan PAN, pertama yaitu bergabung dengan koalisi PKS – Partai Gerindra tapi syaratnya ngotot ingin mengisi posisi Cawapres Prabowo. Hadeuuuh, bentrok dengan PKS dong kalau begitu, weleeeh weleeeh.
Tapi kabarnya, Zulkifli Hasan akan membawa PAN bergabung dengan Jokowi? Hmmm, kalau pilihan ini sih udah pasti dapat perlawanan dari Amien Rais.
Makanya, Amien Rais seolah mengambilalih peran Ketua Umum dan mengklaim kalau kader PAN ditingkatan bawah ga mau memilih Jokowi, weleeeh weleeeh.
Lah, kalau perkataan Amien benar, kedekatan Zulkifli dengan Jokowi kemarin artinya apaan dong? Hadeuuuhhh. Ternyata ehhh ternyata, kalau kata Amien sih, Zulkifli hanya bersandiwara, uhuukkk uhuuukk.
Jadi kemungkinan PAN bergabung bersama Jokowi ga mungkin dong? Ampun dah ah, ga ngerti deh maunya apa, hadeuuhh.
Tapi kalau misalkan Zulkifli beneran pengen gabung ke Pemerintah gimana? Hmmm, ada dua matahari di Partai berlogo matahari itu dong, tinggal mana yang kuat, itu yang bertahan, weleeeh weleeeh.
Kalau udah bicara kekuasaan kenapa ya selalu ngotot gitu deh, makanya kalau PAN masih haus kekuasaan begitu, coba dengerin kata seorang filsuf Jerman, Karl Robert Eduard von Hartmann kalau ambisi itu mirip air laut, semakin banyak diminum, semakin bikin haus, weleeeh weleeeh. (Z19)