“Saya bukan kampret, juga bukan cebong. Saya adalah profesional.” – Yusril Ihza Mahendra
PinterPolitik.com
Masalah profesionalitasnya Yusril Ihza Mahendra sih nggak usah dipertanyakan lagi lah. Jarang-jarang nih ada orang netral yang profesional di dalam politik.
Apalagi banyak yang bilang kalau Pemilu itu kan cair ya. Makanya perlu ditelisik lagi nih, Yusril beneran profesional atau ada kepentingan aja. Upss.
Soalnya di Pemilu 2014 lalu, Yusril tuh pengacaranya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kalau udah pernah jadi tim hukumnya Prabowo, sedikit banyak dia tahu lah ya dapur politiknya Prabowo.
Eh pas di Pemilu tahun ini, dia jadi pengacaranya Jokowi-Ma’ruf Amin yang melawan Prabowo-Sandiaga Uno. Ke media sih bilangnya profesional, tapi siapa yang jamin kalau Yusril nggak buka-buka kartunya Prabowo zaman dulu ke Jokowi. Upss.
Nah, sekarang giliran Yusril sudah berhasil membawa Jokowi-Ma’ruf menang Pemilu melalui perjalanan yang sangat melelahkan, eh, tiba-tiba Yusril kembali lagi “berkhianat”, mirip seperti saat Yusril mengkhianati Prabowo demi Jokowi.
Kalau kata Kerispatih tuh: “Khianati, sebisa dirimu mengkhianati”. Hehehe.
Yusril emang enggak mengkhianati Jokowi secara harfiah sih. Cuma pada inget nggak sih sama kasus Habil Marati yang jadi tersangka karena dituduh sebagai penyuplai dana untuk rencana pembunuhan empat penjabat negara?
Nah, kalau emang Habil Marati beneran dalang di balik makar bulan Mei 2019 lalu, bukannya ini menunjukkan kalau Habil nggak suka sama pemerintahan Jokowi ya? Terus kalau Yusril ngasih tahu kelemahan Jokowi ke Habil Marati, gimana dong?
Soalnya sekarang nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba Yusril mau jadi pengacaranya Habil Marati di kasus makar. Giliran pas media nanya, alesan Yusril tuh selalu bilang kalau dia profesional.
Si Yusril ini jadi kayak pacar yang selalu kasih alesan “cuma temen” tiap kali dia kepergok jalan ama cewe lain deh. Hehehe.
Hmm. Memang ya kata orang-orang, kalau sudah pernah sekali berkhianat tuh pasti akan berkhianat lagi di masa depan. Upps.
Alih-alih profesional, bisa aja selama ini dia menganut prinsip yang bilang: “Dekatilah temanmu dan dekatilah lebih dekat musuhmu”. Buat yang belum tahu, itu kutipan dari film The Godfather. Hehehe.
Ya, kita nggak tahu aja siapa teman aslinya Yusril dan siapa musuh sebenarnya. Cuma Yusril dan Allah yang tahu. Hehehe. (R50)