“Don’t play with a boss, girl. Take it all” – Ty Dolla $ign, penyanyi rap asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Weleh-weleh, di tengah persebaran virus Corona (Covid-19) yang semakin mengganas ini, kok ya pejabat kita ini ada-ada saja. Beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mendapatkan kritik pedas dari berbagai kalangan karena usulannya dalam pemberian remisi kepada narapidana korupsi.
Eh, tidak lama setelah itu, gantian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membuat gaduh. Ini para pejabat publik kita sengaja bikin sensasi atau gimana ya, gengs? Kok yang dilakukan aneh-aneh saja? Apa jangan-jangan mereka memang pengen ngartis gitu kali yaa biar gak kalah terkenal? Upsss.
Ceritanya begini, cuy. Setelah ada pemberitaan bahwa Yasonna Laoly mengusulkan adanya perubahan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012 dan mengusulkan pembebasan 30.000 narapidana, wartawan langsung meminta tanggapan terkait masalah ini ke pihak KPK karena sebagian yang akan dibebaskan adalah koruptor. Alih-alih sebagai lembaga yang biasanya garang terhadap tindakan korupsi, ehhh, malah KPK menyambut baik usulan itu. Hadeuhhh.
Lebih tepatnya sih begini, gengs. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron berpendapat bahwa KPK menyambut positif usulan Pak Yasonna sebagai respons yang adaptif terhadap wabah virus Covid-19. Menurut doi, kebijakan yang akan diambil oleh Menkumham sesuai dengan prinsip kemanusiaan. Hmm, menurut kalian, gimana nih?
Ngomong-ngomong nih, kalau pertimbangannya seperti itu, terus di mana rasa peduli para koruptor dulu pas mau korupsi ya, cuy? Hmmm. Pusing kepala Barbie bingung mikirin para pejabat yang berperilaku seperti ini.
Lebih-lebih nih, cuy, kalau hal ini beneran terjadi, napi korupsi yang akan dibebaskan di antaranya adalah orang yang familiar banget, yaitu mantan politisi Nasdem O.C. Kaligis, mantan Menteri Agama Suryadarma Ali, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari, dan papa Setya Novanto (Setnov), cuy. Eits, bukan papa minta saham loh yaa. Upsss. Keceplosan. Hehehe.
Karena keributan ini semakin kencang dan liar di tengah masalah virus Corona, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan statement dan menanggapi itu semua, cuy. Menurut presiden, hal tersebut tidak benar, gengs. Mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan bahwa tidak pernah ada pembahasan pembebasan koruptor dalam rapat di tengah upaya penanganan penyebaran Covid-19.
Wadadaw, kalau ternyata kondisinya begini, terus gimana nih, cuy? Kok jadi beda-beda begini?
Kira-kira, siapa ya yang benar nih? Presiden Jokowi atau Menteri Yasonna dan KPK? Waduhh, masa iya bawahan melawan atasan ya, gengs? Gak benar tuh namanya.
Terlepas dari semua itu, semoga ini hanya April Mop alias prank aja ya gengs – bukan kenyataan – mumpung masih awal bulan April. Hehehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.