Jakarta akan dibuat menjadi kota untuk wisata halal. Alexis akan diganti menjadi hotel bersyariah! Semua memang akan halal pada waktunya!
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]bdul heran dengan berbagai pemberitaan yang muncul terkait pemimpin baru Jakarta. Kenapa selalu ramai, ya?
Mau gimana lagi, Dul. Jakarta adalah ibukota sekaligus pusatnya Indonesia. Semua mata pasti tertuju ke ibukota dan semua orang pasti ingin menginjakkan kakinya di tanah kelahiran Pitung ini. Hal inilah yang membuat Jakarta yang walaupun semrawut dan macet, masih menjadi salah satu tujuan destinasi wisata.
Mungkin, ini juga yang membuat Wagub Jakarta mendorong program wisata halal atau halal tourism. Sebenarnya, wisata halal bukanlah hal yang baru di Indonesia. Aceh, Sumatera Barat dan Lombok di NTB merupakan beberapa destinasi wisata halal di Indonesia.
Wisata halal itu apaan, sih?
Abdul ingat ia pernah baca berita di koran tentang wisata halal. Intinya, wisata halal adalah wisata yang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan Muslim. Misalnya, hotelnya ada fasilitas untuk wudhu, makanan yang disediakan halal, ada pelayanan buka puasa dan sahur saat bulan Ramadhan, serta fasilitas rekreasi yang privat. Hampir sama dengan wisata Syariah lah.
Tapi, apa mungkin Jakarta jadi kota wisata halal? Lha karaokean ada di mana-mana, griya pijat dan spa tak terkendali jumlahnya, belum lagi bisnis esek-esek di belakangnya.
Mungkin ini alasan mengapa Pak Gub dan Pak Wagub secara tegas tidak memperpanjang izin hotel Alexis. Kalau rencana wisata halal jadi terlaksana, mungkin Alexis akan ganti nama dan ditambah kata Syariah di belakangnya, sama seperti bank-bank.
Wah, ide bagus dong. Alexis jadinya bisa lebih membawa kedamaian hati untuk semua orang!
Iya sih. Tetapi, sekali lagi, apa mungkin? Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bersyariah tidak mudah loh. Kota yang menguasai 70 persen perputaran uang nasional ini jauh lebih rumit daripada sekedar hotel Alexis. Ditambah lagi, selain Alexis, masih banyak kok hotel-hotel yang menjalankan bisnis sejenis di luar sana.
Kan kasihan juga kalau para wisatawan datang ke kota ini karena jargon wisata halal, eh pas nginap di hotel, malah ramainya karena diskotek.
Hmm, atau jangan-jangan ini cuma gimik lain dari Pak Wagub, ya?
Ah, sudahlah. Ketimbang bicara hotel bersyariah, itu ‘tikus-tikus got’ di DPRD dan Pemprov-nya dibersihkan dulu. Kalau udah bersih, niscaya Jakarta akan bersyariah dengan sendirinya!
Kalau tidak ada koruptor, kan nggak mungkin ada duit buat jajan!
(S13)