Menghadapi tahun politik Menko Polhukam Wiranto meminta semua pihak untuk menghindari konflik.
PinterPolitik.com
“Setiap manusia memiliki insting untuk berkonflik. Setidaknya, semua manusia sehat.” ~ Hilaire Belloc
[dropcap]S[/dropcap]emakin dekatnya pelaksanaan Pilkada Serentak di sejumlah wilayah, membuat banyak politikus mulai menabuhkan genderang kompetisinya. Belum mulai aja, Bawaslu udah kebanjiran gugatan dari partai yang enggak lolos. Apalagi entar nih, sehabis Pilkada, pasti KPU dan Bawaslu bakal semakin mumet.
Selain gugatan akibat kecewa enggak menang, di sejumlah daerah juga memiliki kemungkinan konflik ketika Pilkada terjadi. Biasa deh, kompetisi kan ada yang mainnya sehat tapi banyak juga yang pakai jegal kanan-kiri. Gaya politikus kayak gini, biasanya sih malah jadi ketauan enggak mengandalkan kualitas.
Kalau jegalnya dalam skala kecil, dalam arti percikan-percikan emosi sesaat sih, enggak masalah kali ya. Tapi kalau udah bikin perpecahan antar warga, bahkan sampai bentrok fisik segala, wah tentu bakal repot dong. Gimana enggak, konflik kayak gini kan bikin takut warga dan bisa mengganggu keamanan juga.
Nah, sebagai “panglima” keamanan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, setiap ketemu wartawan pasti pesen supaya masyarakat berhati-hati dan enggak mudah terprovokasi. Soalnya kalau banyak konflik, kan dia juga yang bakal kelimpungan banyak kerjaan.
https://t.co/BmyzGKzH9y
Setuju banget sama jawaban pak wiranto. Dengan gagahnya pegang teguh dlm mengemban tugas di @PolhukamRI menkopolhukam yg luar biasa @jokowi @KSPgoid #PagiPagi— Fanzid Zayn (@FanzidZayn) February 28, 2018
Enggak heran kalau Pak Wiranto lumayan gerah dengan keberadaan para pencipta hoax. Selain enggak bertanggung jawab, postingan boong-boongan mereka itukan bisa menyulut perpecahan. Kaca aja kalau pecah susah disatuin lagi, apalagi bangsa? Makanya, dengan lantang ia berseru: “Pengganggu Pemilu adalah pengkhianat bangsa!” Wadaau…
Hmm harusnya, Pak Wiranto jangan cuma titip pesen anjuran buat warga doang dong. Tapi titip pesen makanan juga, lho kok? Iyalah, kasian itu para wartawan yang nungguin komentarnya tentang usulan dirinya jadi Cawapres. Masak wartawan cuma dikasih mesam mesem aja? Mana puas, ehem.
Tapi kayaknya sih, Pak Wiranto ini lebih suka jadi wasit alias penengah. Buktinya, kemarin ia berinisiatif mempertemukan para korban terorisme dengan para pelakunya. Wuiidiiih serem abis. Untung yang ngawal Pak Wiranto, jadi berjalan aman dan damai. Lha, kalo masih ada korban yang masih dendam, bisa berujung pada peristiwa berdarah lagi tuh. Waduh, salut lah! (R24)