HomeTerkiniWheelchair Garuda Telat, Nenek di Gendong Pramugari

Wheelchair Garuda Telat, Nenek di Gendong Pramugari

Kecil Besar

pinterpolitik.comSenin, 9 Januari 2017.

JAKARTA – Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 821 mendarat di Bandara Internasional Soekarno – Hatta Cengkareng, Sabtu 7 Januari 2017 pada  pukul 13.55 WIB. Pesawat tersebut telah menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Jakarta. Terlihat sebuah pemandangan yang biasa – biasa saja, namun siapa sangka bahwa pesawat tersebut telah meninggalkan sebuah cerita menarik dan menginspirasi.

Setelah tidak lama pesawat mendarat satu per satu penumpang pun keluar dari pesawat. Namun terlihat ada satu penumpang di kursi 41C yang belum beranjak dari tempat duduknya, seakan sedang menunggu sesuatu. Penumpang tersebut ternyata seorang nenek renta yang sedang menunggu wheelchair atau kursi roda untuk keluar dari pesawat karena kesehatannya tidak memungkinkan dirinya berjalan menelusuri lorong kabin pesawat.

Melihat sang nenek belum beranjak dari tempat duduknya membuat seorang pramugari berinisiatif untuk mendatanginya. Vera, begitulah nama pramugari cantik itu bersama rekannya Ninik Septinawati menemani sang nenek yang sedang menunggu kursi roda tersebut. Diketahui dari obrolan mereka, ternyata sang nenek adalah jamaah umroh yang akan melanjutkan ke penerbangan berikutnya.

Setelah lama menunggu namun kursi roda yang dipesan ternyata tidak kunjung datang, sehingga Vera pun merasa iba dengan sang nenek. Vera pun memutuskan untuk menggendong sang nenek turun dari pesawat dengan bertelanjang kaki. Tak lama kemudian petugas dengan membawa kursi roda pun datang, baik penumpang maupun awak kabin Garuda Indonesia akhirnya dapat melanjutkan tugas dan penerbangan berikutnya.

Kejadian tersebut terangkum dalam foto sederhana yang diunggah oleh seorang penumpang bernama Farchan Noor Rachman (@efenerr) di twitterKisah inspiratif ini kini mem-viral di dunia maya, dan banyak mendapatkan respon postif dari para netizen.

“Apa yang dilakukan awak kabin Garuda Indonesia merupakan bagian dari standar layanan profesional Garuda Indonesia. Melayani dengan sepenuh hati dan dengan tulus merupakan ciri khas layanan kami. Apa yang dilakukan Vera sebetulnya merupakan bukti dan cerminan kerja profesional. Yang jelas, para awak kabin telah berinisiatif untuk mencari solusi atas situasi yang ada,” jelas VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny Siga Butarbutar dalam keterangan tertulisnya. (A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos “Hantu Dwifungsi”, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

Inikah Akhir Hidup NATO?

Perbedaan pendapat antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) belakangan terlihat semakin kentara. Apa maknanya?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...