“Keberanian membuat kalian akan tahan dalam situasi apapun! Nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak ada gunanya kau hidup!” ~ Che Guavara
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]i balik semaraknya semangat pembangunan infrastruktur yang digalakkan Presiden Jokowi, ternyata menyisakan dilema kesedihan yang berkepanjangan karena mengakibatkan adanya warga yang tewas atas nama pembangunan.
Para korban ini tewas akibat adanya kelalaian kerja, seperti proyek jalan yang ambruk. Herannya, kebanyakan berasal dari proyek yang dijalankan BUMN, PT Waskita Karya. Bukan hanya satu kali saja, tapi sudah berkali – kali proyek yang dijalankan Waskita begitu ‘rajin’ ambruk dan menelan korban jiwa.
Padahal, Pemerintahan Jokowi – JK sangat mempercayai BUMN untuk realisasi proyek pembangunan dan Waskita pun dapat jatah banyak proyek kan?
Tapi kok kerjaannya malah begini ya? Apa penyebab ambruknya itu? Cuaca? Bahan baku yang jelek? Target waktu yang terlalu cepat? Atau apa?
Boleh – boleh saja kini Presiden Jokowi berteriak atas kesuksesannya membangun infrastruktur dengan target yang cepat. Tapi, Jokowi jangan sampai lupa dengan banyaknya pahlawan pembangunan yang direnggut nyawanya atasnama pembangunan.
Nah, berhubung katanya Indonesia kini sudah memiliki Bapak Infrastruktur. Makanya, mari kita tanyakan apa kabar Bapak Infrastrukturnya Jokowi? Sudahkah mengetahui tentang nyawa yang direnggut atasnama pembangunan ini?
Weleeeeh weeleeeeh, kalau sudah, apa yang Bapak Infrastruktur lakukan? Datang seperti polisi India yang selalu terlambat? Ahhh syudahlah, polisi India juga lebih baik dibandingkan tidak sama sekali.
Apakah memang diharuskan ada nyawa yang hilang atasnama pembangunan? Apakah nyawa manusia harus dikorbankan akibat ganasnya semangat menjalankan pembangunan infrastruktur?
Hadeuuuhhh, sekarang baiknya gimana? Makanya pilihlah perusahaan konstruksi yang ideal dan minim atau tanpa catatan ada korban jiwa, hanya gara – gara kelalaian kerja. Setidaknya jangan seperti Waskita yang rajin berkali – kali ambruk, di sinilah, di situlah.
Selain itu, mau tak mau, pengawasannya juga harus ketat dan pengamanan disekitar lokasi pembangunan harus lebih diutamakan.
Pertanggungjawabannya Waskita gimana nih? Nyawa manusia loh yang direnggut? Beranikah tampil di depan publik menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, secara jelas dengan kepala tegak?
Hadeuuuhhh, berhubung Waskita itu perusahaan BUMN, kita harus colek juga Menteri BUMN Rini Soemarno. Menteri Rini punya langkah apa ya? Kok jadi jarang tampil nih?
Jangan cuma punya sanksi pemecatan saja dong, tapi pertanggungjawabannya gimana? BUMN kan yang sering dapet proyek dari Pemerintah.
Kalau sudah begini siapa yang mau tanggung jawab? Mau cuci tangan lagi? Weleeeeh weleeeeh. (Z19)