“Kalau ada salah paham, jalan keluarnya itu disebut dialog. Bukannya menyimpan perasaan curiga dan mengambil kesimpulan sendiri.” ~Indah Hanaco
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]AN kembali lagi dirundung sendu akibat pergolakan kader partainya yang makin berkecamuk. Bahkan ya, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan sampai mendapat desakan mundur oleh beberapa kader partai tersebut. Gila lu Ndro, masa pejabat teras partai disuruh mundur. Lewat grup Whatsapp lintas kader lagi. Edaaann…
Ternyata, hal yang membuat kader PAN nggak suka sama Bara, karena doi kerap berbeda sikap dengan keputusan pengurus DPP PAN. Karena itu, para kader meminta Bara untuk mundur secara gentleman kalau nggak mau dimundurkan.
Para kader telalh meminta agar DPP PAN untuk memanggil Bara dan memastikan apakah Bara mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atau nggak.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo juga pernah bilang, kalau selama ini pimpinan dan kader PAN sudah tahu kalau Bara mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Bahkan dirinya pun nggak yakin kalau tahun 2014 lalu, Bara beneran mengkampanyekan Prabowo-Hatta atau tidak.
Menurut Dradjad, desakan dari para kader agar Bara mundur dari partai suatu hal yang manusiawi.
Sementara itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto juga meyakini kalau selama ini para kader telah memantau sikap Bara yang bertolak belakang dengan DPP. Komentar-komentarnya kerap berbeda dengan yang lain.
Pas ditanya, Bara mengaku nggak tahu-menahu soal desakan tersebut. Lebih dari itu, doi juga merasa nggak punya kesalahan untuk keluar dari partai berlambang matahari putih itu. Apalagi dirinya merasa juga menjadi bagian dari pendiri partai. Ya kali dah disuruh mundur.
Soal sikap politiknya yang beberapa kali terlihat amat membela pengurus PAN yang mendukung Jokowi-Ma’ruf, Bara mengaku melakukan hal tersebut lantaran ingin bersikap realistis. Mau gimana lagi yekan, kondisi di daerah tersebut memang bukan basis Prabowo-Sandi, nanti kalau kader tetap dukung malah nggak dipilih rakyat.
Jadi intinya, Bara keukeuh apa yang dilakukannya semata-mata untuk membela para kader yang memberanikan diri mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi. Dan itu semua dilakukan demi soliditas partai. Soal Pilpres 2019, dirinya dengan tegas mengaku memiliki pilihan yang sama dengan partainya. (E36)