“Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian” ~KH. Abdurrahman Wahid
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]iihh…aihhh, ada apa lagi ini, tahu-tahu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimistis akan muncul poros ketiga sebelum pendaftaran Pilpres 2019 ditutup.
Presiden PKS, Sohibul Iman, menyebut poros ketiga akan muncul setelah capres petahana Joko Widodo mengumumkan figur cawapres.
Wah… wah… kayaknya Bapak yakin banget kalau bakal ada yang berpaling. Emang gelagatnya begitu ya? Duh, lama-lamakok PKS menjelma jadi bisikan-bisikan gaib yang hobi ngajakinparpol untuk berselingkuh. Hehehe.
Eh tunggu dulu deh, emang PKS sama poros yang sekarang gimana? Udah mau deket penutupan pendaftaran pilpres kok merenggang? Jangan-jangan PKS sudah punya firasat kuat kalau bakal ditinggalkan Prabowo yang akan lebih memilih Partai Demokrat. Kayaknya iya sih gaes, abis sekarang keliatan kurang harmonis sih.
Doi berspekulasi, hitungan hari ini yang mungkin koalisi poros ketiga tinggal PKS, PAN, dan PKB kalau mau. Tapi PKB posisinya masih ada dalam pemerintahan.
Kalau diitung-itung, perolehan suara dari ketiga partai itu sih cukup. PKB punya 9,04 % suara, PKS 6,79 % suara, sedangkan PAN 7,59 % suara. Presidential threshold-nya cukuplah. Emm, tapi nganu, emang nggak apa-apa tuh PKS ngajak PKB?
Begini lohgaes, kalau dilihat-lihat kan PKS dan PKB selama ini tuh kayak tikus dan kucing. Yang satu penganut paham Islam yang cenderung puritan, yang satu mengedepankan ideologi Islam ala Nahdlatul Ulama yang mengedepankan ke-Indonesiaan.Belum lagi kalau digabungin sama PAN yang penganut paham Muhammadiyah. Bisa akur nggak tuh kira-kira? Wkwkwk.
Menurut pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, partai-partai Islam sulit untuk membuat koalisi yang solid, karena ada basis ideologi yang tidak bisa menyatukan. Sudah penyakit bawaan gitu.
Ihh, kalau benar begitu, baik PKS, PAN, dan PBB harus mikir-mikir lagi nih. Perbedaan paham soal agama kan sifatnya prinsipil, ya khann?
Pilpres juga merupakan hajatan besar menentukan calon pemimpin. Apabila elite hingga simpatisan PKB dan PKS memiliki ideologi yang berbeda, kata Adi, maka sulit pula untuk menentukan calon presiden atas kesepakatan bersama.
Nah, ini!Bisa-bisa pembentukan poros ketiga cuma buat arena baru buat ribut soal pemilihan capres-cawapres. Nggak kelar-kelar dong bos urusannya. Paling banter ya, jadi abstain berjamaah. Hayoloooo… (E36)