Site icon PinterPolitik.com

Ustadz Somad ‘Pembisik’ Kapolri

Ustadz Somad ‘Pembisik’ Kapolri

Ustadz Abdul Somad dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Foto Istimewa)

“Tanda-tanda orang celaka antara lain: bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram dan menjauhi nasihat.”~ Ali bin Abi Thalib


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]eragam pernyataan yang diutarakan Ustadz Abdul Somad kerap menjadi kontroversi.

Dari dugaan adanya ceramah yang menyinggung agama lain, akhirnya berdampak pada adanya unjuk rasa penolakan Ustadz Somad di beberapa wilayah.

Tak hanya mendapat penolakan dari masyarakat, Ustadz Somad juga mau tak mau menjadi bulan – bulanan Warganet di media sosial, weleeeeh weleeeeeh, jadi sasaran terus ya?

Di dunia nyata ditolak, di dunia maya malah dihakimi, sabaar ya sabar, uhuukkk uuhuuukk. Bahkan, bukan hanya diserang di dua ‘alam’ itu saja, Ustadz Somad juga dilaporkan kepada pihak Kepolisian. Lisanlah yang membawanya berurusan dengan Kepolisian.

Waduhhhh, apakah Ustadz Somad memang sengaja menebarkan isu berbau SARA seperti ini atau hanya sekedar keceplosan aja? Entahlah, weleeeh weleeeh.

Kalau misalkan sudah terkenal dengan kontroversi seperti ini, tentu haruslah berpikir berkali – kali untuk melibatkan Ustadz Abdul Somad dalam berbagai hal. Ettttt, tapi Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak perlu berpikir dua kali lagi.

Tito langsung mengangkat Ustadz Abdul Somad sebagai penasihat yang memberikan masukkan agar perpecahan tak terjadi di Indonesia, bener nih ga dipikirin dulu? Bukankah Ustadz Somad itu pernah dituduh menyinggung agama lain? Yakin tepat nih? Ahhhh syudahlah.

Waduh, emangnya Kapolri ga ada lagi persediaan penasihat lain, sampe harus menjadikan Ustadz Somad itu penasihat. Tentu bukan tentang salah atau benarnya, tapi hanya jaga – jaga saja.

Soalnya Kapolri sendiri yang bilang kan, sekarang Kapolri sedang sangat hati-hati banget ya jelang Pilpres 2019, weleeeeh weleeeeh. Tahu sendiri kan kalau momentum politik begini apa aja bisa ‘digoreng’.

Makanya kalau lagi hati-hati begini sih seharusnya Kapolri harus selektif, agar tak membuat gaduh. Kalau nantinya langkah Kapolri berbuntut gaduh, ya mau ga mau Kapolri harus siap jadi bulan – bulanan. Bukankah itu yang dikhawatirkan Kapolri?

Padahal secara rekam jejak, Tito kan mantan Kepala BNPT dan Kapolda Metro Jaya, kayaknya sih kalau buat meredam perpecahan dalam momentum politik sih udah bisa lah ya, jadi ga perlu nanya lagi ke penasihatnya, weleeeh weleeeeh. (Z19)

Exit mobile version