“Kalau belom balikin mobil dinas, harusnya malu dan awkward. Ini kok biasa aja!”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ensasional. Namanya juga pejabat penting yang berada ditataran pusat maupun daerah. Apapun yang dilakukannya pasti menjadi sorotan. Seperti anggota parlemen di Kota Bekasi.
Kalau bersaing ditataran popularitas, Via Vallen doang mah kalah sama pejabat. Tapi posisi pejabat itu artis papan atas atau bawah. Tinggal pilih aja ya.
Tapi bagi sebagian masyarakat awam melihat pejabat negara baik daerah atau pusat itu seperti melihat orang intelektual yang wah. Padahal, ah sudahlah!
Kalau jadi sorotan begini kan harusnya lebih ‘malu’ mempertontonkan dagelan konyol ke masyarakat. Selain harus malu, pejabat harusnya tahu diri karena fasilitasnya dibayarin negara.
Hari Terakhir, 32 Anggota DPRD Kota Bekasi Belum Kembalikan Mobil Dinas – https://t.co/aq0nY8UTMo pic.twitter.com/LA8KbAA5di
— GOBEKASI.CO.ID (@GoBekasi) November 20, 2017
Alangkah lucunya DPRD Kota Bekasi. Lah kok lucu?
Bukan karena anggota DPRD Kota Bekasi main standup comedy atau nontonin pelawak, tapi mereka tidak mau mengembalikan mobil dinas. Weleeeh weleeeeh. Emang itu mobil siapa? Masa jadi hak milik sih?
“Balikin-balikin kehidupanku yang seperti dulu lagi” Kalau kata Slank sih begini.
Dua istilah tepat. Malu dan tahu diri. Itu juga kalau urat malu sama tahu dirinya masih nyantol di syaraf wkwkwk. Kalo engga ya wajar ga ada rasa malunya. Hahaha
Emang iya sih enak dikasih pinjem mobil dinas gitu, bisa buat jalan – jalan dan ngadem kalau di jalanan Bekasi lagi macet dan panas.
Tapi harus tahu diri dong, itu kan mobil dinas yang harus dikembalikan karena mau diganti sama tunjangan transportasi.
Masa serakah amat, mobilnya mau, sama tunjangan transportasinya mau juga. Serakah itu namanya, tau ga?
Gini nih, kalau pejabat sudah mulai keenakan dikasih fasilitas mewah, jadinya kebiasaan merasa nyaman sampai lupa aturan dan perannya seharusnya apa.
Atau bisa juga pada kaget kali, baru pertama kali punya mobil, jadi pengen puas – puasin dulu naik ‘mbim’nya. Lah, jadi miris kalo gitu wkwkwk. (Z19)