HomeDuniaTrump Pangkas Anggaran Departemen Lingkungan

Trump Pangkas Anggaran Departemen Lingkungan

Menurut laporan CNN, pemotongan anggaran EPA tidaklah mengejutkan, karena Trump terkesan tidak menyukai instansi itu. Ia seringkali melontarkan cercaan terhadap EPA dengan mengatakan, regulasi-regulasinya adalah beban.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Presiden Donald Trump sedang berupaya keras membuat anggaran belanja negara yang mengedepankan keamanan dan pertahanan negara. Salah satu upayanya, meningkatkan anggaran belanja Departemen Pertahanan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi janji pada masa kampanye terkait peningkatan keamanan dalam negeri AS.

Seperti berita yang dilansir oleh The New York Times, Senin (27/2/2017), saat ini Pemerintah Amerika sedang menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dalam menyusun anggaran tersebut, Presiden  Trump meminta kabinetnya untuk memotong anggaran Environmental Protection Agency (EPA), agensi Amerika yang mengurusi urusan lingkungan hidup sampai  US$ 10 miliar agar anggaran pertahanan negara dapat dinaikkan.

Menurut Myron Ebell, Kepala Tim Transisi Pemerintahan Trump, yang berfokus pada EPA, seperti diberitakan oleh Bloomberg, Senin, pemotongan anggaran sebesar itu dapat menyebabkan pemecatan sekitar 15.000 pegawai EPA di seluruh dunia.

Menurut laporan CNN, pemotongan anggaran EPA tidaklah mengejutkan, karena Trump terkesan tidak menyukai instansi itu. Ia seringkali melontarkan cercaan terhadap EPA dengan mengatakan, regulasi-regulasinya adalah beban.

Ketidaksukaan ini semakin jelas dengan tindakan Trump mengangkat mantan Jaksa Agung Oklahoma, Scott Pruitt, yang terkenal skeptis terhadap isu perubahan iklim global. Bahkan, Trump dijadwalkan menandatangani dokumen yang  meminta EPA membatalkan kebijakan-kebijakannya, termasuk soal  pembangkit tenaga listrik ramah lingkungan, yang dapat memangkas emisi gas rumah kaca, serta menyangkut air, yang menjelaskan saluran-saluran  mana saja yang tunduk pada peraturan terkait polusi.

Tindakan-tindakan Donald Trump ini dapat dianggap sebagai kebijakan tidak pro-lingkungan. Termasuk kebijakan politik luar negeri AS. Di tengah upaya dunia yang sedang menggalakkan tindakan-tindakan ramah lingkungan, AS malah melakukan tindakan yang tidak pro-lingkungan. Padahal, selama ini Amerika selalu menunjukkan citra sebagai negara pecinta lingkungan melalui kampanye-kampanye internasionalnya. (E21)

Baca juga :  Trump Ancam BRICS, Prabowo Balik Kanan?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...