HomeTerkiniTrump Batalkan Bisnis di Indonesia?

Trump Batalkan Bisnis di Indonesia?

Nasib bisnisnya dengan MNC Group pimpinan Hary Tanoesoedibjo untuk membangun dua resor bintang enam di Bali dan Bogor dipertaruhkan.


pinterpolitik.com Rabu, 11 Januari 2017.

WASHINGTON – Untuk mencegah tumpang tindih kepentingan setelah nantinya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump dikabarkan membatalkan proyek-proyek bisnisnya di luar negeri. Wow! Benarkah?

Seperti dilansir dari Bloomberg, Trump melalui perusahannya dikabarkan akan membatalkan semua proyek yang sedang dan akan dikerjakan di luar Amerika Serikat, khususnya proyek-proyek yang akan mendatangkan tumpang tindih kepentingan saat ia akan menjabat sebagai presiden. Faktanya, proyek-proyek tersebut hanya mendatangkan keuntungan US 300 ribu dollar per tahun sejak tahun 2015. Jumlah tersebut tentu saja sangat sedikit untuk perusahan Trump yang memiliki total nilai US 3 miliar dollar.

Di beberapa negara yang menjadi partner bisnis Trump, pembatalan itu termasuk pemakaian nama ‘Trump’ untuk nama gedung atau proyek yang sedang di kerjakan. Negara-negara tersebut antara lain Argentina, Azerbaijan, Brazil dan Georgia. Pembatalan bisnis ini tentu saja hanya untuk memisahkan Trump sebagai presiden nantinya, dari bisnisnya tanpa perlu menjual aset-aset bisnisnya tersebut.

Selain itu, bisnis yang sedang dibangun juga sedang mengalami masalah. Di Brasil misalnya, hotel Trump adalah subjek dari penyelidikan kriminal. Di Azerbaijan, hotel yang dibangun bekerjasama dengan keluarga pemerintah bahkan tidak pernah dibuka. Menara Trump di Buenos Aires belum memiliki izin, dan sebuah kondominium di Georgia terhenti karena adanya pergantian pemimpin di negara itu sejak tahun 2012.

Selain empat negara tersebut, ada delapan negara lain yang akibat pembatalan kerjasama bisnis ini berpotensi melahirkan konflik. Negara-negara tersebut adalah Kanada, Filipina, India, Uruguay, Panama, Turki, Uni emirat Arab, dan Indonesia. Wow, ada Indonesia!

Baca juga :  Pilpres Amerika: Trump-Harris War?

Tentu saja, bukan rahasia lagi kalau Donald Trump punya kerjasama bisnis di Indonesia. Di Indonesia Donald Trump melakukan kerjasama bisnis dengan MNC Group pimpinan Hary Tanoesoedibjo untuk membangun dua resor bintang enam di Bali dan Bogor. Jika kesepakatan bisnis ini dibatalkan, maka tentu saja Hary Tanoe akan menjadi salah satu pihak yang dirugikan. Pasalnya, secara total untuk proyek di delapan negara termasuk Indonesia, perusahan Trump dikabarkan mendapat bayaran sebesar US 45 juta dollar. Untuk di Indonesia sendiri, diperkirakan nilai total kerjasama antara Hary Tanoe dan Trump mencapai Rp 20 triliun. Terbayangkan apa yang terjadi jika bisnis ini sampai benar-benar dibatalkan, Hary Tanoe tentu akan memutar otak untuk kelanjutan bisnis tersebut.

Trump sendiri memang pernah mengungkapkan bahwa ia akan mewariskan bisninya kepada dua anak tertuanya saat nanti dirinya menjabat sebagai presiden. Namun, semua orang tetap akan melihat bisninya dan jabatan presiden sebagai hal yang sulit untuk dipisahkan.

Pertanyaannya tentu saja apa yang akan terjadi jika pembatalan ini benar-benar terjadi? Apa yang akan terjadi di Indonesia? Menarik untuk menanti kabar selanjutnya. (Bloomberg/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.