“Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.” ~ Buya Hamka
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]omisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat resmi melarang partai politik memasang foto tokoh nasional yang bukan pengurus parpol dalam alat peraga kampanyenya.
Alhasil, takkan ada lagi foto Soekarno, Soeharto dan tokoh – tokoh dalam berbagai alat peraga kampanye. Padahal ada beberapa partai yang bergantung pada foto tokoh – tokoh itu, weleeeh weleeeh.
Kasian juga sih sama partai – partai yang hanya bergantung pada hanya satu – satunya tokoh nasional dan kini sudah dilarang.
Kata partai itu sih kalau ga masang foto itu mana bisa menang, weleeeh weleeeh jangan sampe kayak gini ya, sedih banget wkwkwk.
Lenyap dan hilanglah magnet electoral dari partai, uhuuukkk uuuhukkk. Wedeeww, kalau gitu caranya sih pasti tumbang dan aroma kekalahan sudah tercium dari kejauhan.
Kebijakan dikeluarkan memberikan reaksi yang beragam, diantaranya ada yang bisa menerimanya dan ada juga yang justru memprotes keras, woailaaaah kebakaran jenggot ya, weleeeeh weleeeh.
Dikala partai lain sibuk memprotes, ternyata ada satu partai yang justru bergembira dan menyambutnya dengan suka cita. Waduhhh, seneng karena partai lain lagi kebakaran jenggot atau emang ga punya tokoh ya?
Eettttttt,jangan sembarangan, partai ini punya tokoh yang memiliki hubungan darah dengan Ketuanya. Waduuuhhh, pasti PDI Perjuangan ya, kaitannya antara Soekarno dan Megawati ya? Uuuppppsss salah.
Sekarang justru PDIP yang lagi kebakaran jenggot, waduuuhhh udah ga bisa pake foto Soekarno ya, hadeuuuhh.
Lah terus partai apaan dong yang lagi seneng? Hmmm, walaupun partai ini baru lahir kemaren, tapi dari segi ketokohan partai ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Presiden Soeharto. Hmmm, namanya Partai Berkarya.
Woailaaaahh, ya jelas lah, Ketua Dewan Pembinanya aja anaknya Presiden Soeharto, Tommy Soeharto. Tapi kok Tommy tak keberatan dengan keputusan yang melarang penggunaan foto?
Ya iyalah, Tommy merasa tak memerlukan penegasan lagi, figurnya sebagai anak Presiden Soeharto sudah cukup untuk dijadikan magnet electoral Partai Berkarya.
Tapi yakin ga nih, sosok Tommy akan sukses menarik simpati rakyat? Kepedean kali ya? Weleeeeh weleeeh. (Z19)