Site icon PinterPolitik.com

Tommy Soeharto ‘Gerogoti’ Golkar

Tommy Soeharto'Gerogoti' Partai Golkar

Tommy Soeharto, Ketua Umum Partai Berkarya. (Foto: Tempo)

“Mereka berani mengambil posisi, bahkan berlaku bak politisi. Bersikap gamblang dan berbicara lantang, karena percaya pada sang penantang.”


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]roma kebangkitan cendana kian menguat, apalagi dua anak Soeharto saat ini ikut menentukan ritme politik nasional.

Titiek Soeharto yang akan menduduki singgasana Wakil Ketua MPR dan Tommy Soeharto yang tampil sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.

Keduanya nampak sedikit terganjal dengan hambatannya masing-masing. Kalau Titiek merasa terganjal gara-gara Mahyudin tak mau digantikan posisinya sebagai Wakil Ketua MPR.

Tapi sudah ada solusinya, Ketua Umum Partai Golkar sudah mengiming-imingi Mahyudin jadi menteri, wedeeewww, goyang juga kalau digoda dijadiin menteri ya, hadeuuuh, politikus, politikus.

Sementara Tommy Soeharto sedang merangkak menemukan ritme yang pas untuk kesuksesan partainya. Alhasil, Tommy harus memutar otak gimana caranya ngebangun partai.

Apa Tommy mau merekrut anak muda seperti PSI? Hmmm, otomatis perlu pembelajaran secara khusus tentang praktik politik, itu sih PR-nya biar ga prematur berpolitik.

Jalan pintasnya, mau ga mau, Tommy harus merekrut politikus senior agar mau masuk ke partainya. Karena Tommy itu sempat jadi kader Partai Golkar, otomatis sedikit demi sedikit terkikislah sudah kader Beringin melompat ke Partai Berkarya.

Salah satu yang membuat kejutan,  santer terdengar kabar bahwa politikus Beringin, Priyo Budi Santoso akan dijadikan Sekjen Partai Berkarya. Ahhh syudahhhlah, mau digembosi satu persatu kali ya kader Beringin, weleeeeh weleeeeeh.

Ga tanggung-tanggung  loh yang diambil Tommy itu langsung Priyo Budi Santoso. Tahu sendiri kan, Priyo itu mantan Wakil Ketua DPR dan kader tulen Partai Golkar.

Hadeuuuhhh, kalau begini caranya sih Partai Berkarya bisa melejit lah sedikit demi sedikit, karena di dalamnya sudah ada ketokohan para politikus senior. Sementara Golkar, ahhh syudahhhlah, kini ditinggal kadernya terus, mau gimana coba?

Selain Priyo, Golkar juga kehilangan Syahrul Yasin Limpo (SYL), nah loh semakin gembos aja tuh, weleeeeh weleeeh.

Dikala pamor Golkar yang semakin meredup begitu, Partai Berkarya mulai merintis. Mungkin suatu hari nanti Golongan Karya bisa berubah jadi Partai Berkarya kali ya, wkwkwkk, ya itu juga kalau kadernya pada pindah semua ke Partai Berkarya, weleeeeh weleeeeeh. (Z19)

Exit mobile version