“Kesetiaan adalah kekayaan termulia di dalam kalbu manusia.” ~Seneca
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]ernyataan kontroversial Prabowo Subianto terkait kepunahan Indonesia jika koalisinya tak mampu memenangkan Pemilu 2019 terus menjadi bahan yang sedap digoreng kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Secara bergantian mereka memberikan tanggapan, yang tentunya bisa jadi mempengaruhi pemikiran rakyat.
Menurut Prabowo, kepunahan ini bisa terjadi karena sudah terlalu lama para elite berkuasa dengan langkah dan cara yang keliru, dan akhirnya menyebabkan tingginya ketimpangan sosial di Indonesia.
Hmm, tunggu dulu, ketimpangan sosial bukannya dari dulu sudah terjadi? Lihat saja Jakarta. Hehehe.
Kalaupun terjadi kepunahan, itu mungkin bukan negerinya, tapi persatuan bangsa Indonesianya, sifat gotong royong dan toleransi. Gitu. Apalagi kalau para politisi hobi banget bikin pernyataan yang memecah belah. Ditambah pemuka agamanya yang hobi bikin materi ceramah berbau nganu… Hehehe.
Indonesia tuh nggak akan punah, apalagi hanya karena Prabowo menang atau kalah. Kalau yang punah itu persatuan dan kesatuan masyarakatnya, mungkin. Share on XWakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Johnny G. Plate menilai pernyataan Prabowo menandakan kubu oposisi sudah kehilangan kreativitas dalam membuat gagasan di masa kampanye. Jadi ya yang disampaikan selalu hal-hal menakutkan.
Tapi ya kalau menurut Plate, ancaman yang selama ini dilontarkan Prabowo bisa saja terjadi sebaliknya. Kenapa?
Gimana ya… Kalau kata Plate, Prabowo saja gagasan ekonominya baru berupa slogan-slogan yang hanya kedengarannya berpihak pada rakyat kecil tapi sebenarnya nggak do able, tidak dapat dilakukan.
Emang apa aja sih gagasan Prabowo itu? Ya, katanya kalau menang rakyat bisa makmur, harga-harga rendah, banyak lapangan pekerjaan, bisa melunasi utang luar negeri, produksi pangan melimpah, dan ini yang paling yahud, membangun infrastruktur tanpa utang.
Hmm, kalau didengar sih mantap banget ya itu. Sungguh kemakmuran yang bahkan negara maju saja belum tentu bisa mewujudkannya. Kalau menurut Plate, gagasan itu muluk-muluk tapi tanpa acuan program yang jelas. Bahkan berpotensi membawa Indonesia ke jurang kebangkrutan ekonomi.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini menyarankan agar Prabowo berhenti membual dan belajar dari pemimpin-pemimpin sebelumnya, paling nggak nengok Pakde Jokowilah yang menurutnya sederhana namun tetap memberikan perhatian penuh pada rakyat.
Aiihhh kalau menurut aku sih, kalau ada yang harus dipelajari dari Pakde Jokowi adalah, jangan terlalu semangat mengumbar janji kampanye, padahal waktu memimpin minimal hanya lima tahun. Kan enggak enak dibilang tukang bohong terus. Owkay? Hehehe. (E36)