“Pertukaran bentuk demi bentuk negara didorong oleh perubahan ekonomi.” ~Tan Malaka
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]udah tiga bulan masa kampanye, kalian sudah tahu belum visi misi dari para pasangan calon pemimpin kita? Ehh, emang mereka udah mulai kampanye ya? Bukannya sibuk perang gimmick? Edededehhh… nggak gitu juga sih ya. Pasti mereka kampanye kok, dikit-dikit. Hehehe.
Kalau dilihat-lihat, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sepertinya sangat konsen dengan isu ekonomi. Itu mungkin memang menjadi isu yang paling seksi abad ini untuk dibahas. Yang katanya kita kekurangan lapangan pekerjaanlah, kebanyakan pengangguranlah, dan harga pangan yang melonjak. Semua itu digoreng sedemikian rupa, demi menurunkan elektabilitas lawan.
Kali ini, isu-isu ekonomi tersebut, digoreng dengan bumbu rasa religius oleh Sandiaga. Bayangkan, isu ekonomi aja udah mantap banget, ditambah dengan unsur agamis, beuuhh makin maknyus tentunya.
Siapa pun presidennya, ekonomi Indonesia harus menguat! Share on XKetika mengikuti pengajian Kiai Mukti di Pondok Pesantren An Najach Tegalrejo Magelang, Sandiaga mengatakan bahwa kegiatan religi seperti pengajian yang ia sambangi kala itu, bisa membangkitkan ekonomi keumatan.
Menurut Sandiaga, acara pengajian merupakan momen berkumpulnya umat di dalam kebaikan. Di situlah menjadi ladang rejeki untuk para penjual makanan, minuman, pakaian, dan cemilan. Ada transaksi yang berjalan, pedagang dan pembeli sama-sama senang. Menurutnya, hal tersebut merupakan gerakan ekonomi rakyat sesungguhnya. Masyaallah… bener juga. Hehe.
Sandiaga mengaku kerap menerima keluhan dari pedagang pada saat dirinya berkeliling ke seluruh Indonesia. Keluhannya hampir sama yaitu pelaku UMKM merasa sepi pembeli. Hal tersebutlah, yang konon membuat pihaknya ingin fokus pada perbaikan ekonomi.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu menggembirakan. Berbagai kebijakan sedikit sekali yang berpihak kepada ekonomi rakyat kecil.
Menurutnya, pemerintah membuat kebijakan hanya menguntungkan pihak impor dan asing. Padahal menurutnya Indonesia punya kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya dari produksi dalam negeri.
Sandiaga menilai, Indonesia punya kekuatan untuk bisa berdiri di kaki sendiri dan tidak tergantung pada produksi asing. Bonus demografi di tahun 2020, sumber daya alam yang melimpah, ini kekuatan dahsyat yang membuat Indonesia great.
Ehhh, tapi kayaknya ada yang Bang Sandiaga lupa nih, di negeri ini juga banyak acara pengajian. Kan katanya, berniaga di acara pengajian adalah gerakan ekonomi rakyat sesungguhnya. (E36)