Berbagai survei telah memperlihatkan, elektabilitas AHY terus meningkat. Sehingga Demokrat berpesan padanya untuk terus “bergerilya” agar peringkatnya semakin tinggi.
PinterPolitik.com
“Terima kasih pada rakyat yang telah memberikan respons positif pada AHY sebagai pemimpin di masa depan.”
[dropcap]U[/dropcap]capan terima kasih ini dinyatakan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Syarief Hasan, di Gedung Parlemen, Senayan, Senin (4/12) lalu. Pernyataan ini menanggapi hasil survei Indo Barometer yang menempatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi kedua, dalam bursa calon wakil presiden Joko Widodo.
Walau gagal di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta lalu, namun nama AHY malah nongol makin tinggi, di bursa Pemilihan Presiden (Pilpres). Jadi kalau dipikir-pikir, sebenarnya AHY enggak kalah, karena ia yang menang banyak. Daripada “sekedar” jadi gubernur, kan mendingan sekalian naik ke istana, kalau enggak jadi presiden, jadi wakilnya pun udah keren.
Perlu diakui, peruntungan putra pertama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memang bagus. Kalau dibanding dengan para politikus lain, bahkan yang sudah menduduki kursi ketua umum sekalipun, belum mampu mempunyai elektabilitas setinggi dirinya kini. Apakah ini faktor tinggi tubuhnya pula? Tentu bukan!
Jika jokowi-AHY diduetkan ternyata menjadi pasangan capres-cawapres yg memiliki elektabilitas paling tinggi.
Point of viewnya saya sampaikan bahwa AHY memiliki banyak kesempatan dan opsi di 2019. Modal yg baik dan besar. pic.twitter.com/16MEwr6Hrg
— HincaPandjaitanXIII (@hincapandjaitan) December 3, 2017
Coba lihat saja, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Selain tubuhnya memang lebih pendek dari AHY, tingkat elektabilitas mereka pun jauh lebih rendah lagi. Bahkan nama Bang Zul nyaris enggak keliatan sama sekali. Kasian….
Padahal kalau dilihat dari pengalaman berpolitiknya, wah keduanya nyaris sudah sebangkotan bapaknya! Tapi bukan berarti AHY bergantung pamor bapaknya, lho. Karena kalau dilihat dari elektabilitas Demokrat, juga enggak tinggi-tinggi amat. Bahkan AHY lebih tinggi dari bapaknya sendiri. Jadi, ini tentu faktor dari sosok AHY.
Bagi kaum milenial yang begitu bangga dengan ke-milenial-annya, sosok AHY dianggap mampu mewakili mereka. Selain punya wajah lumayan ganteng, tubuh yang tinggi, otaknya katanya juga encer luar biasa. Bahkan kalau dimasukin ke lemari es pun, tetap susah bekunya. Jadi wajar aja kalau dia banyak yang memuja, terutama para gadis belia.
Karena itulah, Pak Waketum berterima kasih. Posisi elektabilitas AHY yang meroket tanpa susah payah ini, tentu memudahkan Partai Demokrat untuk move on dari partai cinta damai, ke partai yang akhirnya punya pendirian mau ke kanan atau ke kiri. Apakah ini juga sinyal mereka mau kalau digandeng Jokowi? Hmm, bisa jadi. (R24)