“Mama … bolo-bolo … Papa … bolo-bolo … Nenek … bolo-bolo … Kakek … bolo-bolo …” ~ Tina Toon
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]asti kalian sudah tahu kan kalo politik tanah air lagi kebanjiran artis? Ya, tanpa diduga-duga banyak artis mendaftarkan diri sebagai caleg. Dari artis ftv, artis dangdut, hingga diva tanah air.
Nah, yang sekarang lagi heboh jadi bahan perbincangan adalah kemunculan mantan artis cilik, Tina Toon, di bursa pemilihan calon anggota legislatif. Di usianya yang baru menyentuh angka 25 tahun, Tina sudah memiliki tekad yang kuat untuk terjun di dunia politik.
Anak muda yang pernah menempuh pendidikan hukum ini mengaku sudah cukup lama berkecimpung di dunia politik, lho. Tapi anehnya ya, bukannya didukung, langkah Tina ini malah jadi bahan bully netizen yang entah otaknya ditaro di mana. Punya cita-cita bagus kok bukannya diaminkan, malah dicaci-maki.
Kalau mau bijaksana, harusnya kita lihat dulu kapabilitas si artis. Jangan langsung judge gitu aja.
Lagian kalau dilihat-lihat, Tina mendaftarkan diri sebagai caleg punya beberapa misi yang ingin dia bawa jika bergabung menjadi anggota DPRD nanti. Eike juga pernah lihat waktu doi diwawancarai, keliatan banget kalo dia punya prinsip dan sikap. Namun, dia mengaku masih perlu belajar dan masukan.
Sebenarnya tak ada salahnya bekerja untuk rakyat di usia muda. Kalau dilihat di negara lain juga punya banyak pemimpin-pemimpin muda. Tak ada teorinya anak muda tidak bisa berprestasi. Bahkan kata Bung Karno, “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia!”
Jadi, kamu yang masih muda jangan remehkan diri kalian dengan meremehkan orang lain, ya. Nggak sehat juga untuk akal sehat. Santai aja jadi orang say… Hehe
Sekarang sih tinggal tugasnya Mbak Tina untuk membuktikan. Emang beneran bisa gak dia jadi anggota DPRD yang keren. Jangan sampai si Mbak ini cuma bisa ngandelin ketenaran lagu Bolo-bolo doang tapi kinerjanya dianggap “boro-boro”.
Nah, biar nggak bete-betean, dengerin nih sentilan dari George Bums: “Amat buruk bahwa semua orang yang benar-benar tahu mengurus negeri ini sibuk mengendarai taksi dan menggunting rambut.”
Karena itu, bersyukurlah jika kita masih mempunyai orang-orang baik yang ingin mengabdi untuk negerinya. Jikapun ada yang kurang berkenan, sungguh kritik membangun lebih berfaedah dari pada asal nyinyir. Oke, bosqueee? (E36)