Hanya dalam beberapa hari, Tim Cicak KPK menangkap tangan sekitar 14 orang yang diduga melakukan suap. Widih, KPK makin galak?
PinterPolitik.com
“Semakin korup suatu negara, semakin banyak aturan perundangannya.” ~ Tacitus
[dropcap]E[/dropcap]ntah mungkin kesal dengan pengesahan UU MD3 DPR dan putusan MK yang merugikan lembaganya, Tim Cicak KPK akhirnya beraksi semakin ganas dan galak lagi. Hanya dalam beberapa hari saja, Tim ini mampu mencyduk 14 orang melalui operasi andalan mereka, Operasi Tangkap Tangan atau OTT.
Ke 14 pejabat daerah, termasuk Bupati Subang ini, pasti enggak bisa mengelak saat Tim Cicak tiba-tiba muncul dan memergoki aktivitas suap-suapan mereka. Pertanyaannya, bagaimana ya Tim ini bisa begitu lihai mengendap-endap dan merayap di sekitaran pejabat daerah? Kok bisa aja nemu yang lagi melawan hukum, triknya gimana sih?
Hmmm, sepertinya kalau mengandalkan penyadapan saja kan bisa di tipu-tipu. Seharusnya pake acara ngintip mengintip juga ya? Tapi ngintipnya di mana? Hmmm, jangan-jangan para Tim Cicak ini jagonya seperti Jason Bourne di film itu. Benar-benar licin dan tak terlacak.
Tapi kok, menangkap buronan yang kemarin ketangkap gambarnya lagi ngopi-ngopi di Negeri Singa enggak bisa? Padahal kan enggak jauh, apa karena kekurangan dana atau bagaimana ya? Hmmm, atau sebenarnya yang tugasnya ngejer ke luar negeri itu bukan Tim Cicak tapi Tim Buaya? Bisa jadi.
Fahri makin brutal dalam menyerang KPK. Makin banyak koruptor yang terkena OTT, Fahri makin kepanasan. Nyinyirannya ke KPK makin brutal dan https://t.co/nYZreChSsI
— seword (@sewordcom) February 15, 2018
Balik lagi ke permasalahan 14 pejabat daerah yang tertangkap, ternyata ada lho tokoh yang kepanasan sama prestasi KPK ini. Siapa lagi kalau bukan Fahri Hamzah. Dia lagi, dia lagi. Emang sih wakil ketua DPR ini belum kesangkut kasus korupsi, tapi kok kerjaannya ngebelain koruptor terus ya? Udah itu nyangkutinnya ke Jokowi pula.
Ups, hati-hati ah, orang itu kan punya gelar terhormat yang enggak boleh disenggol kritik. Nanti ikut kena cyduk polisi berabe. Heran aja gitu, dia kerjaannya ngritik KPK dan Pemerintah terus, sementara begitu dikritik ngadu ke Polisi. Hadeeuuuh, kayak anak-anak aja, bisanya berlindung apa hukum.
Sebagai rakyat, kita inget-ingetin aja nama-nama para politisi yang tukang kritik tapi ogah dikritik itu. Tahun 2019 kan tinggal setahun lagi nih, pas Pemilihan Legislatif nanti, JANGAN Mau dibohongin lagi untuk memilih mereka. Ya kan? Dan semoga saja, KPK juga ke depannya semakin ganas untuk menumpas korupsi di tanah air. (R24)