Gara-gara masih sering terbenam banjir, Presiden Jokowi menginstruksikan Gubernur DKI untuk meneruskan program terowongan anti banjir yang sempat direncanakannya dulu.
PinterPolitik.com
“Rumah ane kebanjiran Mak, gara-gara got mampet….”
[dropcap]L[/dropcap]agu “Kompor Mleduk” yang dinyanyikan biduan legendaris Betawi, Benyamin Sueb ini masih sering terngiang ketika Ibukota tengah diterpa hujan lebat. Sebab ujung-ujungnya, pasti laporan wilayah yang terbenam banjir akan kembali meramaikan jagad percakapan, baik di media sosial hingga grup-grup layanan pesan pendek.
Banjir di Jakarta sudah semacam tradisi, bencana ini setiap tahun pasti akan selalu menyambangi. Apalagi kalau hujannya tidak berhenti-henti, siap-siap aja diminta kerja bakti. Membersihkan saluran air sampai sungai dari onggokan sampah, juga sudah dilakukan berkali-kali. Tapi tetap saja, banjirnya akan selalu datang lagi.
Problem banjir memang sangat enak untuk dipolitisasi. Melemparkan kesalahan dan tanggung jawab kepada pendahulunya, juga jauh lebih enak lagi. Karena itulah masalah banjir susah diatasi, karena gubernur dan mantan gubernur jadi lebih sibuk saling tuding kesalahan daripada berupaya menyelesaikan persoalan.
Integrated Tunnel Mampu Kurangi Banjir dan Macet di Jakarta 80% https://t.co/3t8pig9gJs pic.twitter.com/PA67VUueQ9
— geunta.com (@geunta_com) December 21, 2017
Tapi masa iya mau begitu terus menerus? Karena yang jadi presiden sekarang adalah mantan gubernur Jakarta juga, akhirnya Jokowi pun buka suara. Katanya, ia sudah menginstruksikan agar Gubernur DKI melanjutkan program Jakarta Integrated Tunnel (JIT), yaitu terowongan air bawah tanah yang mampu mengurangi kelebihan air dari Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan.
Permintaan ini pun ditanggapi baik oleh Wakil Gubernur Sandiaga Uno, apalagi selain mampu mengatasi banjir dan kemacetan, terowongan raksasa itu dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Wah, mantap betul ya! Apalagi pembangunannya pun akan diserahkan pada swasta, sehingga enggak akan membebani APBD DKI Jakarta.
Nah, kalau mantan gubernur dan gubernur Jakarta saat ini saling berkoordinasi kan warga Jakarta juga yang senang. Minimal punya harapan kalau suatu saat nanti, entah kapan, Jakarta enggak bakalan kebanjiran lagi.
Seolah enggak mau kalah, Pak Sutiyoso yang saat ini menjabat sebagai Penasihat Pemprov juga meminta Anies-Sandi untuk meneruskan program penanggulangan banjir, bekerja sama dengan wilayah di sekitar Jakarta lainnya. Yah, banjir di Jakarta memang bukan permasalahan got mampet saja. Tapi bagaimana memampetkan terjangan air dari wilayah lain. Semoga saja terowongan anti banjirnya segera dibangun ya. (R24)