Tentara AS ikut nonton HUT TNI di Cilegon, para anggota Dewan pun repot. Dari menuding mereka mata-mata, hingga menyalahkan Jokowi yang menerapkan kebijakan bebas visa. Heran, para Kurawa otaknya negatif aja.
PinterPolitik.com
Bumi gonjang-ganjing….
[dropcap size=big]B[/dropcap]egitu juga di sebuah gedung parlemen, di mana para Kurawa bertahta. Gempar! Heboh luar biasa! Ada dua tentara kerajaan di luar Astina Pura tertangkap mata sedang memandang latihan para tentara Kurawa.
“Ini tidak boleh dibiarkan! Bisa jadi mereka mata-mata!” seru seseorang, berang.
“Kalau mereka mau nonton kenapa harus datang ke pinggir lapangan, kenapa mereka enggak ngintip dari pepohanan saja!” seru yang lainnya.
“Ini gara-gara Bhisma yang seenaknya membuka gerbang Astana, Bhisma memang kurang bijaksana!” gerutu Bang Zon yang langsung disambut pandangan heran semua orang dalam sidang.
Kenapa orang ini bisa masuk ke gedung mereka? Oh ya, mereka lupa kalau ternyata Bang Zon itu salah satu Kurawa juga sebenarnya. Cuma namanya sudah dibuat kekinian.
Anyway, sebenarnya Bang Zon sebal bin kesal karena enggak sempat selfie sama dua tentara itu. Lenyaplah kesempatannya pamer foto bareng tentara AS berambut pirang ala ala Chuck Norris di twitter. (Baca juga: Panutan Fadli Dalam Selfie)
Tahu kan siapa Chuck Norris? Itu lho, bintang bela diri Amerika tempo doeloe. Yah, maklumin aja, Bang Zon itukan produk zaman baby boomer, cuma gayanya aja yang sok Mile-Nial.
Diduga Menyusup di HUT TNI Ke-72, Dua Tentara AS Diserahkan ke Kedubes https://t.co/p05zEpr1yQ pic.twitter.com/TkKhnYQgs4
— Okezone (@okezonenews) October 7, 2017
Meski begitu, perkataan Bang Zon ditanggapi juga oleh Kurawa lainnya. Sehingga mereka berencana ingin mengajukan protes pada sang Bhisma.
Namun setelah berhari-hari lamanya, aksi protes itu tidak juga terlaksana. Tentu saja Dursasana bingung, ini sebenarnya para Kurawa niat protes apa nggak sih?? Ternyata eh ternyata, para Kurawa mengaku tidak kuasa.
“Kader-kader saya banyak yang tercyduk Pandawa, Baginda. Bagaimana mungkin kami berani menghadapi Bhisma,” tangis salah seorang pejabat dari kompi kuning.
“Maafkan kami Baginda, Para Pandawa mengancam akan mengusut ulang kebijakan BLanja BlanjI kami. Kalau sang Bhisma tahu, bisa matilah kami ini,” jelas pejabat kompi merah, sambil sesegukan.
Lalu mendadak Bang Zon pun muncul lagi, “Kenapa sama Pandawa saja kalian takut, hah? Bilang saja kalau kalian udah enggak bisa belanja lagi, daya beli kalian turun. Bhisma harusnya tidak menutup mata dengan kenyataan dan penderitaan rakyatnya!” katanya lagi, dengan berapi-api.
Sementara, di mimbar kebesarannya. Destrarata hanya bisa diam saja, mungkin ia trauma karena pernah terkena lemparan bumerangnya sendiri. Apalagi, saat ini kerajaan juga sudah tidak bisa blanja-blanji lagi. Kekalahan perang berkali-kali, membuatnya benar-benar tongpes kali ini. (R24)