“Makanan enak, baju indah dan segala kemewahan. Itulah yang kau sebut kebahagiaan?” ~ Socrates
PinterPolitik.com
[dropcap]F[/dropcap]redrich Yunadi sang mantan penasihat hukum Setya Novanto ikut terjerat dalam jeruji besi.
Apa memang sudah risiko atau masuk jebakan? Weeeiitttsss, kalau begini sih risiko tanggung sendiri, siapa suruh malah mempermainkan hukum begitu.
Kalau namanya penasihat hukum, otomatis kasihlah argumentasi hukum. Jangan malah ikut – ikutan dalam drama kocak, apalagi katanya jadi sutradara dramanya, ahhh syudahhlah. Sebenernya cita – citanya apaan sih, mau jadi advokat atau mau jadi sutradara? Heuuhhh, masa malah nyambi begitu sih.
Alhasil, terbitlah buah karya yang didapat oleh Fredrich, ia kini harus puas tidur dibalik jeruji besi. Menikmati dinginnya udara rumah tahanan. Apalagi yang terberat bagi Fredrich ialah semakin jauhnya dari kehidupan yang penuh kemewahan, katanya sih gitu.
Biasanya liburan ngabisin duit miliaran, lah kalau sekarang jadi irit dong, yaiyalah makan aja kan dikasih, jadi ga perlu bayar sama sekali, cieee jadi irit, uhuukkk, uhuuukkk.
Gapapa lah sekali – kali hidup di penjara, siapa tahu kan bisa pamer. Iya ga? Hmmmm, hidup di penjara enak loh, tinggal tidur dan makan, gratis pula, weleeeeh weleeeh.
Tak hanya kesengsaraan penjara yang didapat Fredrich, kini ia pun sudah dipecat dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Tamatlah sudah kariernya. Uppsss, selanjutnya aktivitas Fredrich mau ngapain dong? Ya kalau ga liburan, ya jadi sutradara.
Hadeuuuhh, jadi sutradara aja gagal. Apalagi mau liburan, masa iya mau mewah terus, kan nanti Fredrich lebih terbiasa hidup irit, makan aja yang gratisan kan di penjara? Weleeeh weleeh.
Akhirnya, kemewahan yang ingin dipamerkan Fredrich ternyata diluluhlantahkan oleh seorang perawat Rumah Sakit yang merawat Setya Novanto. Sehingga mau tak mau, inilah yang menjadi titik akhir dan tamatnya riwayat Fredrich. Wadidaaww, emangnya Fredrich diapain sih sama perawat itu?
Rasanya sangat miris sekali, di tengah upaya Fredrich yang sering memamerkan kekayaannya di media, bahkan mengaku suka “membuang” duit miliaran rupiah untuk jalan-jalan doang, tapi saat berada di Rumah Sakit tempat perawatan Setya Novanto, Fredrich hanya dianggap sebagai sopir oleh perawat di sana.
Ahhh syudahhlah, tamatlah sudah riwayat pamer kemewahan Fredrich, weleeh weleeeh. (Z19)