Setelah bertemu dengan Dubes AS, Moeldoko menegaskan kalau Kopassus sudah tidak diembargo lagi. Weh, hebat. AS takut sama Moeldoko?
PinterPolitik.com
“Seorang pemimpin adalah penjual mimpi.” ~ Napoleon Bonaparte
[dropcap]S[/dropcap]etelah 20 tahun lamanya, Amerika Serikat melakukan pembatasan kegiatan dengan Kopassus, TNI Angkatan Darat. Gara-garanya, pasukan khusus andalan Indonesia ini dituding telah melakukan kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM), baik di Timor Timur maupun Papua.
Negara adi daya ini memang kelakuannya sok sekali. Di negaranya sendiri aja, rasisme dan kejahatan HAM masih mengotori tangan mereka, kok bisa-bisanya “menghukum” angkatan bersenjata negara lain dengan tudingan HAM. Apakah mereka selama ini enggak berkaca ya?
Tapi biarin aja deh, itu urusan mereka. Lagi pula, angkatan bersenjata yang mereka elu-elukan itu, enggak seberapa kok kemampuannya sama TNI kita. Apalagi Kopassus. Mereka itu cuma ngandelin persenjataan canggih aja sih, buktinya ikut perang di mana-mana juga kebanyakan kalahnya. Hmmm, ternyata enggak kayak di film-film ya.
Tapi bagi TNI, kerjasama dengan AS itu besar manfaatnya, karena mereka punya anggaran besar buat pelatihan militer negara lain. Nah, sebenarnya itulah yang diincar. Makanya, sejak awal para petinggi militer berusaha agar dana tersebut bisa cair lagi ke negara kita. Lumayan kan. Kopassus juga bakal tau senjata canggih apa yang dimiliki AS.
Duta Besar Amerika Serikat temui Moeldoko untuk ajak Kopassus latihan militer. Ini kekuatan militer AS di bawah Presiden Trump https://t.co/jlEv9CO8un @tempodotco
— Tempo Grafis (@tempografis) February 19, 2018
Herannya, setelah selalu gagal di tahun-tahun sebelumnya, baru-baru ini Kepala Staf Kepresidenan (KSK) Moeldoko mengumumkan kalau embargo itu sudah resmi dicabut AS. Pernyataan itu keluar setelah ia didatangi Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph Donovan, beberapa waktu lalu.
Sang Dubes meminta agar TNI dapat melakukan latihan bersama dengan AS, termasuk Kopassus. Hmmm tapi pertanyaannya, kok disampaikannya ke Moeldoko ya? Apakah ini merupakan kelanjutan pembicaraan antara Panglima TNI Hadi Cahyono dengan Menteri Pertahanan AS James Mattis lalu?
Walau Panglima Hadi sudah mengatakan TNI akan latihan bersama dengan AS, namun mengenai embargo terhadap Kopassus belum ada pernyataan yang gamblang saat itu. Nah, pas Dubes Donovan bertemu dengan Moeldoko, barulah keluar kepastian kalau AS bersedia menarik embargo itu. Apakah ini berarti AS takut sama Moeldoko? (R24)