“Kami selalu turun (ke acara) tertib, tidak pernah ada yang namanya gesekan dengan siapa pun karena kami menjaga akhlakul karimah. Jadi kemungkinan ada oknum yang ingin merusak,” ~ Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ), Ade Selon.
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]uys, apa agenda kalian Minggu kemarin? Bagi kalian yang ada di Jakarta, pasti banyak lah ya yang mencoba aktivitas olahraga pagi di Car Free Day (CFD) di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Nah, ada insiden yang gak banget nih di CFD tanggl 29 April kemarin. Aktivitas olahraga mingguan itu dikotori oleh insiden intimidasi antar sesama pengguna CFD.
Kebetulan sih, saat itu memang ada agenda jalan pagi dari massa dengan atribut kaus #DiaSibukKerja. Belakangan ternyata massa beratribut kaus #2019GantiPresiden juga menyelenggarakan acar yang sama. Waduh, kok bisa barengan gini. Kalau kedua massa ketemuan kan mereka bisa tauran rame-rame tuh.
Denger-denger sih, sebenernya penyelenggaraan jalan sehat #2019GantiPresiden yang dipelopori oleh Gerakan Pemuda Jakarta tidak mendapatkan izin dari kepolisian karena sudah ada acara sejenis terlebih dahulu yang masuk dalam agenda CFD. Tapi ya nyatanya gak diindahkan tuh, mereka tetep maksa.
Masalahnya pertemuan dua kubu berlawanan pandangan politiknya ini di lapangan ternyata menimbulkan pergesekan horizontal. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak terlihat ada beberapa peserta lomba jalan dengan atribut kaus #DiaSibukKerja yang terpisah dari rombongannya.
Ya bak kerumunan anjing herder yang melihat seekor anjing chihuahua yang sedang terpisah dari koloninya, sekerumunan peserta lomba jalan dengan atribut kaus #2019GantiPresiden tampak mengintimidasi individu berkaus #DiaSibukKerja. Lah emangnya mereka secara personal bermusuhan ya?
Begini nih efek konsekuensi logis dari ekses negatif politik praktis yang ditunjukan para elit politik negeri ini dalam memperebutkan kekuasaan. Alih-alih demokratis dan sportif, keberadaan tagar ini justru mencederai sisi humanis dari masyarakat sebagai pemilik suara yang sah. Aduh, ancur minah!
Adanya intimidasi seperti ini bisa aja diakibatkan pendidikan politik masyarakat kita yang tidak merata. Mereka belum cukup dewasa dalam menyikapi perbedaan di tataran kehidupan sosial. Gak peduli itu wanita ataupun anak-anak, kalau berbeda pandangan politik, ya persekusi ditempat. Hadeuh.
Mereka-mereka yang rakyat kecil gak mengerti batasan perilaku yang mesti mereka tunjukan pada orang lain yang memiliki perbedaan pandangan politik. Intimidasi yang dilakukan massa berkaus #2019GantiPresiden terhadap individu yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja yang terjadi di CFD ini mengingatkan kita pada maraknya peristiwa persekusi saat Pilkada DKI Jakarta tempo lalu. (K16)