“Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal.” ~Sujiwo Tejo
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]i tengah-tengah penyidikan kasus yang sedang bergulir, tersangka kasus korupsi Nur Mahmudi dikabarkan mengalami cedera kepala sampai-sampai kehilangan ingatannya. Hal tersebut disampaikan oleh ajudannya di pos jaga kediamannya. Eleheleh, makannya kalau punya ingatan itu disimpen yang bener, jangan ditaro sembarangan. Ckckckck.
Hadehhh, tabiat para tersangka kasus korupsi memang suka ada-ada aja ya gaes. Suka mendadak jadi aktor atau aktris receh gitu. Mending kalau skenarionya keren, nah ini, berasa lagi nonton program reality show, yang justru menjadi tontonan menyebalkan bagi rakyat se-nusantara.
Amnesia atau hilang ingatan dalam perkara hukum memang dikategorikan dalam sakit. Dengan alasan kemanusiaan, mereka yang mengeluh sakit bisa absen sejenak dari pemeriksaan kasus hukum korupsi hanya dengan menyertakan surat keterangan dokter. Tapi tenang aja gaes, sekarang ada peraturan baru.
KPK udah kenyang banget deh sama alasan sakit para tersangka korupsi, makanya, sekarang KPK bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyediakan dokter yang akan melakukan pemeriksaan ulang pada mereka yang mengaku sakit. Jadi, nggak bakal bisa bohong lagi. Makanya, besok-besok alasannya jangan kehilangan ingatan, kalau mau benar-benar bebas kehilangan nyawa aja sekalian. Ups!
Nur Mahmud mendadak kehilangan ingatan di tengah kasus korupsi yang menjeratnya. Ciri-ciri orang teledor, nih. Huft! Share on XPolres Depok menetapkan Nur Mahmudi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pelebaran Jalan Nangka Tapos, Depok. Para warga menyambut vonis tersebut dengan melakukan aksi menggunduli kepala dan tabur bunga.
Haduh haduh, mbok para warga prihatin sedikit, ini Bapaknya cuma sakit loh, masih hidup, kok sudah main tabur bunga aja. Nggak boleh mendahului takdir Tuhan gitu ah. Pamali.
Hingga sekarang Nur Mahmudi masih menjalani masa pemulihan di rumahnya. Sementara itu, para elite PKS seolah tutup telinga terhadap masalah ini. Gimana ya, giliran ngomongin soal #2019GantiPresiden semangatnya tiada tanding, giliran dimintai tanggapannya soal kader yang terciduk korup malah gelagapan. Moon maap nih, Bapak Nur Mahmudi ini merupakan mantan presiden PKS kedua yang terciduk KPK loh. Diem-diem bae? (E36)