“Jelas ini bukan hanya kecolongan, kelalaian besar sudah ini. Sekali lagi saya katakan, Presiden harus segera bertindak tegas kali ini repositioning siapa saja yang perlu.” ~ Surya Paloh
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]inerja Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi sorotan, karena gagal mendeteksi secara diri adanya pergerakan terorisme.
Makanya, banyak pihak yang menyerukan agar BIN dan BNPT berbenah dan mengevaluasi apa yang salah atau keliru dari kinerja pada dua lembaga tersebut.
Tak aneh juga ketika BIN dan BNPT disebut kecolongan, karena tak ada upaya preventif menangkal terorisme. Sudah pecah duluan baru ada penindakan, bahkan kejadian berturut – turut terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.
Ada pertanyaan sederhana yang ingin disampaikan. Kemana intelijen kita? Kok malah kecolongan begini sih. Masa tak bisa membaca arah pergerakan teroris, apalagi kata Kapolri ada 500 orang yang baru pulang dari Suriah.
Kepentok RUU Anti Terorisme lagi? Ah masa sih? Kan gerakan intelijen masih boleh dilakukan, yang kesulitan itu bukannya penindakannya? Nah loh, makanya kemanakah intelijen?
Pertanyaan sederhana itu, layaknya dijawab dengan kinerja BIN dan BNPT yang lebih optimal lagi untuk menangkal radikalisme dan terorisme. Pasalnya, musuh negara itu sudah membuat bising negeri.
Karena BIN dan BNPT kecolongan begini, sempat muncul narasi ganti dan copot sajalah Kepala BIN, Budi Gunawan dan Kepala BNPT, Suhardi Alius.
Weeeiitss, jangan reaksional begitu dong. Berikan kesempatan BIN dan BNPT memperbaiki kinerjanya, siapa tahu masih ada harapan.
Sebenernya sih yang jadi permasalahan, rakyat tidak takut dengan terorisme dan siap melawan. Tapi badan – badan khusus yang berkaitan dengan penegakan hukum malah kecolongan, alhasil wajar muncul reaksi yang ingin mengganti pucuk pimpinan dua lembaga tersebut.
Tapi, hipotesa bahwa pergerakan teroris itu disebut sebagai kecolongan BIN dan BNPT dibantah oleh Surya Paloh. Ketua Umum Partai NasDem itu malah tegas mengatakan, kalau aksi terorisme itu adalah kelalaian BIN dan BNPT.
Nah loh untuk urusan kemanusiaan begini, Partai pendukung Pemerintah sekalipun ikut ‘menghajar’ kinerja badan – badan khusus itu. Kaget juga ya, Surya Paloh bisa mengkritik begitu, jarang banget soalnya.
Tapi tak mengapalah, ini baru potret Partai NasDem yang mendukung Pemerintah. Tapi dukungnya itu kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah, jangan malah ada pembenaran sesuatu yang salah.
Makanya kalau kata pejuang Belanda, Corrie ten Boom, orang-orang yang melontarkan kritik pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita yang bekerja tanpa bayaran.
Makanya, Pemerintah jangan baper sama Partai NasDem ya, jangan lihat kritik pedasnya tapi lihat pesannya untuk kebaikan negeri, weleeeh weleeeh. (Z19)