“Ketika pasukan penindas datang untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan melawan hukum yang ditetapkan, maka perdamaian dianggap sudah rusak”. – Che Guevara
Pinterpolitik.com
Konflik kepentingan untuk mendapatkan kekuasaan memang dapat membuat kita menjadi “buta” ya gengs. Susah untuk membedakan mana yang benar dan salah, mana kawan dan mana lawan.
Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS) di era Perang Sipil, Abraham Lincoln pernah berucap kurang lebih seperti ini: “Semua orang bisa tahan dengan kesengsaraan, tapi jika kau ingin mengetahui karakter seseorang, berilah dia kekuasaan”. Makanya, tak jarang banyak yang menganggap politik itu menakutkan.
Nah, berangkat dari keras dan menakutkannya politik itu, baru-baru ini ada hal yang mengagetkan jagat politik Indonesia loh. Bagaimana tidak ya gengs, dini hari tadi pukul 01.30 WIB, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikirimi salinan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) oleh Polda Metro Jaya.
Pukul 20.56, Prabowo di Polda Metro Jaya menjenguk Eggi Sudjana dan Lieus Sungkharisma. Eh pulang ke rumah kedatangan surat perintah penyidikan. waduh, bagai kesambar petir di siang bolong nih. Share on XPemberian surat itu, karena ada yang melaporkan doi sebagai orang yang mempunyai keterkaitan kuat dengan kasus makar yang menjerat Eggi Sudjana cuy. Waduh, siapa nih, yang berani melaporkan orang sekelas Prabowo yang mantan Danjen Kopasus?
Nah, seperti diberitakan, yang melaporkan Prabowo ini adalah orang bernama Surianto SH, MH, M Kn. Wah, kalau dipikir-pikir, doi berani banget ya melaporkan Prabowo. Semoga saja sih doi memang mempunyai backing-an “bung besar” yang kuat ya. Soalnya nih, kalau bukan orang yang seperti itu gak mungkin berani gengs. Orang yang punya ajian pancasona atau rawa rontek aja kelihatannya bakal mikir seribu kali, apalagi orang biasa. Hehehe.
Padahal nih, sebelumnya pada pukul 20.56, Prabowo berada di Polda Metro Jaya untuk menjenguk Eggi Sudjana dan Lieus Sungkharisma dan membawakan makanan untuk sahur. Eh pulang ke rumah malah kedatangan surat perintah penyidikan. Wadaw, kaget setengah mati lah pastinya ya.
Kalau nerima surat cinta sih enak, apalagi kalau dari doi yang posisinya sedang long distance relation (LDR). Waduduh, yang awalnya suntuk, menerima surat itu jadi berbunga dan senyum-senyum sendiri cuy. Tapi coba bayangin kalau yang kamu terima adalah surat dari Polda Metro Jaya. Hadeh, langsung lemes bagai tak bertulang mungkin.
Dari munculnya surat ini, ada yang aneh cuy. Kenapa ya secara tiba-tiba Prabowo dikirimi surat SPDP? Merasa janggal gak sih? Apalagi KPU juga mengumumkan hasil penghitungan suara secara tiba-tiba alias mendadak. Buat menggembosi aksi protes nih ya? Uppsss, keceplosan kan jadinya. (F46)