“Bila musim berganti, Sampai waktu terhenti. Walau dunia membenci, Ku kan tetap di sini,”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]etikan lirik Virgoun ini sedang memanjakan dan meninabobokan kaum muda yang sedang dilanda asmara. Lagu yang bertajuk ‘Surat Cinta untuk Starla’ masih terpotret sebagai jalinan kisah kasih pengungkapan cinta masa lampau.
Bagi kaum milenial mungkin menganggap surat cinta sebuah hal yang sudah usang. Namun, bagi sebagian orang surat masih menjadi medium yang paling romantis untuk mengungkapkan isi hati. Dan terkadang hal-hal yang masih tradisional begini masih mempunyai tempat di hati.
Surat cinta bukan hanya berlaku bagi anak muda saja. Untuk pasangan suami – istri pun hal romantis seperti ini perlu dirawat dan harus tetap terjaga.
Kalau Papa masih jadi sosok yang romantis ga ya?
Semasa mudanya, Papa merupakan sosok pria yang sangat romantis kepada pasangannya. Apakah masih bertahan sampai sekarang?
Seiring waktu berjalan, Papa masih mempertahankan romantismenya dalam menjalin hubungan. Walau terjangan silang pendapat antara Papa dan istrinya, KPK sering terjadi dan merupakan hal yang biasa.
Tak menyangka, di usianya yang melebihi enam dekade, Papa masih memberikan surat cinta untuk istrinya, KPK.
Romantisnya Papa di masa lalu sama dengan romantisnya Papa saat ini. Tak ada yang berubah. Ia masih menggunakan surat untuk berkomunikasi. Karena Papa merasa lebih bebas mengungkapkan isi hatinya melalui goresan tinta di surat cintanya.
Namun, karena Papa memiliki kesibukan yang berarti, akhirnya Papa meminta anak buahnya menuliskan surat sementara Papa mendiktekan apa saja yang ingin dibubuhkan dalam surat cinta itu.
Saling kirim dan balas surat cinta antara Papa dan istri merupakan sebuah kebiasaannya sejak muda dahulu yang masih dipertahankan hingga kini. Sederhananya, merawat romantisme diantara mereka.
Walau Papa dan istrinya ini kerap bersitegang di kasus e-KTP, namun mereka tetap romantis saling berbalasan surat cinta. Istrinya sangat merindukan Papa untuk bertemu di gedung yang berada di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Tapi apa daya, tangan tak sampai. Papa berhalangan karena sedang berada di luar kota untuk menjalani tugas. Dikirimlah surat cinta untuk melepas rindu dan meminta untuk bertemu.
Kesibukan Papa bukan main. Akhirnya, Papa melukiskan untaian kata-kata yang begitu romantis dan meminta maaf tak bisa menemui istrinya karena alasan satu dan lain hal.
Disuatu sudut kamar, istrinya, KPK hanya mampu memandangi surat cinta dari Papa dengan wajah penuh harap perjumpaan yang dinantikan. (Z19)