“Sungguh teganya dirimu teganya teganya teganya teganya…. Oh pada diriku.” ~ Lirik Lagu Senyum Membawa Luka – Meggi Z
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]empet heboh-heboh Partai Bulan Bintang (PBB) dikacangin geng Koalisi Keumatan, ternyata eh ternyata, memang benar begitu adanya. Lha memang, kurang Islami apa PBB sampe-sampe nggak dilirik? Aneh bukan main ya pemirsa? Ckckckck.
Jadi gini gaes, kemarin waktu acara Ijtima Ulama tanggal 27 Juli 2018 di Jakarta Barat, Prabowo berkesempatan memberikan sambutan. Wah, kalau didenger-denger, isi pidatonya sungguh seperti rayuan gombal yang suka dilontarkan pacar eike waktu baru-baru jadian.
Prabowo curhat, katanya susah sekali bertemu dengan elite-elite partai, seperti Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Prabowo mengaku keperluan untuk bertemu para elite partai tersebut untuk mendiskusikan situasi politik. Tapi menurutnya kesulitan itu sebanding, karena yang ditemui adalah orang-orang pintar.
Walau susah bertemu, menurut Pak Prabowo, saat ini Gerindra, PKS, dan PAN secara de facto itu sudah berkoalisi. Hanya Gerindra, PKS, dan PAN.
Wadaw, kenapa PBB nggak disebut Pak? Kan dari kemarin juga suka diundang ke perkumpulan koalisi keumatan. Hmmm.
Prabowo sih berdalih bukannyamereka tidak mengajak Pak Yusril. Menurutnya pada saat kalau mereka cari, Pak Yusril sering ada di luar negeri.
Bisa aeee alasannya, itu Pak Yusril bilang cuma pergi keluar negeri empat hari karena mertuanya meninggal, kok. Ihh tegaaa tegaa tegaaa… Nggak inget ya dulu pernah didukung PBB? Kalau yang lain dibela-belain buat ketemu, kenapa Pak Yusril nggak? Kenapaa? Kenapa malah eike jadi drama begini? Hehehe.
Tenang aja gaess, barusan eike cuma mendramatisir aja biar seru. Kalau Pak Yusril sih santai-santai aja. Katanya terserahlah ada yang ngajak atau nggak. Kalau ada yang ngajak monggo, kalau nggak ada ya sudah. Toh, saat ini PBB lebih fokus untuk pemilihan anggotan legislatif. Biar nanti dapet banyak kursi terus jadi banyak yang ngelirik ya Pak? Hehe.
Mungkin Pak Yusril mau mengikuti apa yang dikatakan oleh Burhanuddin Muhtadi, “Kekalahan itu gelap dan tak ada laron yang mengerubungi kegelapan.” (E36)