“Tidak ada yang lebih memalukan dari pada seseorang yang bangga dengan kerendahan hatinya.” ~ Marcus Aurelius
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]asyarakat lagi dan lagi digemparkan dengan tingkah seorang tokoh yang berpotensi akan mengulang kesalahan yang sama seperti Basuki Tjahaja Purnama a.k.a Ahok.
Hanya karena ucapan yang keceplosan saja membuat Ahok rela dipenjara. Apalagi kasus yang sekarang, ahhh syudahhlah, jangan berselimut dalam seni ataupun nuansa sastra, mau tak mau tenun kebangsaan yang sudah dirajut kembali kini seolah dirusak lagi dan lagi. Heuuuhhhh!
Kasus ini dikatakan lebih parah, karena sangat jelas punya niat dan itikad yang berbeda. Kata – katanya aja dikatakan lewat puisi, otomatis ini sih memang niat, bukan keceplosan seperti Ahok.
Dengan sangat percaya dirinya, Sukmawati berpuisi dengan kalimat penuh singgungan tanpa batas, alhasil banyak percikan yang menghantamnya. Nikmati saja ya nanti hasil dari perbuatannya, weleeeh weleeeeh.
Sangat disayangkan ya, karena ada darah Bung Karno yang mengalir dalam tubuh Sukmawati, tapi kok yang ditampilkan malah begini ya? Sangat bertolakbelakang sekali, uuhuuukk, uhuuuk. Keluarga Soekarno apakah rela diidentikkan dengan perilaku Sukmawati yang begini? Banyak yang menolak kan?
Sebagai langkah awal, banyak pihak yang sudah melaporkan Sukmawati kepada pihak kepolisian, apakah nasibnya akan sama seperti Ahok? Hadeuhhh, sanggup emang begitu? Ya mau ga mau perlu pelajaran dan salah satunya penjara kali ya, weleeeh weleeeh.
Risiko sih emang harus diterima, namanya juga udah merusak tenun kebangsaan. Padahal kondisi lagi adem ayem, ehhh malah begini coba, gimana ga pada marah, kayaknya lidah tak bertulang tapi setidaknya harus dijaga juga lah lisannya.
Embel – embel nama Soekarno yang semakin membuatnya tak enak. Karena tak ada sama sekali upaya Soekarno untuk merenggut dan merusak tenun kebangsaan, sama sekali. Kok keturunannya malah merusaknya sih, hadeuuuhhh.
Terus sikap keluarga Soekarno sendiri terhadap Sukmawati gimana, membuang Sukmawati? Entahlah. Tapi katanya yang jelas bukan bermaksud cuci tangan dan tak mengakui Sukmawati adalah bagian dari keluarga Soekarno, tapi sikap dan perilaku Sukmawati bukan cerminan keluarga Soekarno. Cerminan siapa dong? Upssss, ga tau deh.
Hayoloh posisi Sukmawati kayak ga dianggap gitu ya? Ya gapapa lah namanya juga risiko, betul engga? Weleeeh weleeeh. (Z19)