“Segala kenangan yang bersemayam akan terus tertanam dalam pikiran. Karenanya, sukar untukmu melupakannya.”
PinterPolitik.com
[dropcap]R[/dropcap]omansa kemenangan koalisi Gerindra, PKS dan PAN di Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu akan kembali terulang, khususnya untuk tanah pasundan, Jawa Barat.
Partai Gerindra akhirnya sukses merayu PKS dan PAN untuk bergabung mengusung Sudrajat sebagai Calon Gubernur Jawa Barat.
Padahal, PKS dan PAN sebelumnya sudah menjatuhkan pilihan pada Deddy Mizwar. Apalah daya, politik memang sangat dinamis.
Secara otomatis kader PKS, Ahmad Syaikhu yang digadang-gadang akan mendampingi Deddy Mizwar pun kini akan ‘dipaksa’ mendampingi Sudrajat. Syaikhu mau ga kalau berpasangan dengan Sudrajat?
Hmmm ternyata partai itu cepat jatuh hati, cepat juga berpaling weleeeh weleeeeh.
Tapi, Kang Demiz-lah yang terkena dampak dari adanya nostalgia romansa koalisi seperti di Pilgub Jakarta.
Hmm, akankah Kang Demiz sebatang kara lagi? Tapi kini kondisinya berbeda, Kang Demiz mulai bangkit dan tak mau mengulang sifat murungnya.
Ada langkah cadangan kalau Kang Demiz ditinggal lagi oleh koalisinya. Partai Demokrat dan Partai Golkar sepertinya akan menjadi penghibur hati Kang Demiz. Weleeeh weleeeeh.
“Jangan Marah, Kang. Balas Saja!”
Wedewwww udah jaga-jaga aja nih siapin plan B Kang Demiz. Trauma ya sama Gerindra? Ups wkwkwkk.
Bahkan kabar angin berhembus, Kang Demiz yang sudah jadi kader Partai Demokrat ini akan bersanding dengan Deddy Mulyadi di Pilgub Jabar.
Weleeeh weleeeeh semakin kuat sepertinya. Hmmm, lawan mana yang siap bertarung kalau gini?
Hmmm, tapi kok bisa ya PKS dan PAN dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, tiba-tiba menjatuhkan pilihannya pada orang berbeda. Ga habis pikir weleeeh weleeeh.
Terkesan mbalelo sih kalau begitu. Mengapa sih mudah terpengaruh oleh Partai Gerindra?
Emang ada pembicaraan atau janji apa sih di antara tiga partai ini? Kok tiba-tiba koalisi zaman now jadi bubar dan berbalik arah? Hmmm.
Apa narasi koalisi permanen itu memang ada? Terus kenapa sih, PKS dan PAN itu mau terus – terusan ikut apa kata Gerindra? Weleeeeh weleeeh. (Z19)