HomePolitikSurat Terbuka dari Ahoker

Surat Terbuka dari Ahoker

“Suratku itu, lukisan luka di hati…” 


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]ear Bapak Basuki Tjahaja Purnama,

Aku Ahoker dan aku perempuan. Bagaimana kabarnya? Pasti sedang bahagia-bahagianya dong karena sebentar lagi mau nikah dengan sang pujaan hati. Aku lihat makin sibuk aja nih. Sibuk ngoceh sana-sini soal kebahagiaan baru Bapak itu.

Ah iya, sejak masih dipanggil Ahok, Bapak emang suka ngoceh sih ya. Tapi entah kenapa dulu aku suka dengar ocehan Bapak. Yang ceplas-ceplos dan terkesan jujur. Walau suaranya sember, tapi tetap terdengar merdu. Ajaib memang….

Kalau sekarang… mohon maaf, aku kok jadi panas hati ya? Terutama ketika Bapak ngoceh di Vlog milik politisi Hanura Oesman Sapta Odang. Apa perasaan ini sama seperti perasaan orang-orang yang sejak dulu kesal dengan ocehan Bapak?

Bapak BTP, yang mengecewakan,

Sejak Bapak memutuskan bercerai dengan Ibu Veronica Tan, jujur dadaku rasanya sesak sekali. Bahkan seorang kenalanku yang merupakan seoarang Family & Relationship Coach sampai bilang ingin bertemu Bapak, kalau bisa ia ingin membuat Bapak dan Bu Vero bersatu kembali, katanya. Tapi yah, itu sulit.

Ya, dulu kami para Ahoker ikut patah hati atas perceraian Bapak. Apa boleh buat, kami hanya orang luar yang tidak perlu ikut campur urusan dapur Bapak. Tapi kenapa belum apa-apa Bapak sudah bilang mau nikah lagi? Dengan mantan ajudan Bu Vero lagi.

Aku kan jadi bertanya-tanya, sejak kapan Pak BTP kesemsem sama mantan polwan itu? Sejak masih bersama Ibu Vero kah? Kalau benar begitu, bukankah terlalu keji jika Bapak menggugat cerai Bu Vero dengan tuduhan perselingkuhan?

Aku makin kecewa ketika adik sekaligus mantan pengacara Bapak, Ibu Fifi Lety Indra mengaku dipaksa Bapak meminta dirinya untuk mengubah keterangan alasan bercerai di surat gugatan, yang tadinya ditulis karena tidak cocok, jadi perselingkuhan. Saking kecewanya adik Bapak mengaku tidak mau lagi membela Bapak. Jadi sebenarnya siapa yang menyelingkuhi siapa?

Baca juga :  Prabowo and The Nation of Conglomerates

Bapak BTP, yang besar ego…

Aku mengetahui orang tuaku sedang tidak akur saja rasanya sudah sedih banget. Apalagi jika sampai bercerai, dan semua orang mengira kalau penyebabnya karena ibuku selingkuh?

Aku tak yakin anak Bapak kini masih baik-baik saja. Mereka nggak malu? Apalagi baru dua hari bebas, Bapak udah pamer-pamer calon istri baru. Terus yang aku pikir, kalau Bapak bisa seegois itu sama anak-anak Bapak, bagaimana dengan orang lain? Sebagai pemimpin keluarga aja Bapak gagal dan bisa dibutakan ego, apalagi jika Bapak menjadi pemimpin negeri ini?

Sebagai perempuan, aku pun ikut tersakiti dengan apa yang menimpa Bu Vero. Dituduh selingkuh, padahal sampai sekarang tidak terbukti. Belum lagi Bapak membanding-bandingkan Bu Vero dengan calon istri Bapak yang baru itu. Bilang Bu Vero nggak bisa masaklah, tidak membawa hoki, dan kata-kata sembarangan yang lain.

Waduh Pak, Bapak ini ingin mencari istri, pembantu rumah tangga, atau jimat hidup pembawa keberuntungan?

Saat ini saya benar-benar bertanya-tanya, apakah Bapak telah berubah? Perasaan dulu Bapak seorang pemimpin jujur, apa adanya dan progresif. Kenapa sekarang malah menjadi seorang yang egois, mau menang sendiri, dan patriarkis? Atau jangan-jangan akunya aja yang baru sadar siapa Bapak sebenarnya? SELAMA INI BAPAK MELET SAYA, YA?!

Sekarang Bapak mau dipanggil BTP? Baik, aku akan panggil Bapak dengan sebutan itu. Karena aku ini Ahoker, yang mencintai Ahok sebelum bebas penjara.

Salam Olahraga…

Tulisan Bella Dona, pemerhati masalah sosial


“Disclaimer: Opini ini adalah kiriman dari penulis. Isi opini adalah sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi PinterPolitik.com.”
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Menyingkap Sportwashing dalam Laga Indonesia-Bahrain

Kontroversi ini perpanjang daftar kritik terhadap wasit dari Timur Tengah, di tengah dugaan bias dan pengaturan skor sepak bola internasional.

Unlike Jokowi, Prabowo Will Be His Own Man

More assertive foreign policy and democratic backsliding are most likely on the horizon as Prabowo Subianto becomes the next Indonesian president.

Fenomena Gunung Es “Fake Review”

Fenomena fake review kini banyak terjadi di jual-beli daring (online). Siapakah yang dirugikan? Konsumen, reviewer, atau pelaku usahakah yang terkena dampaknya? PinterPolitik.com Sejak berlangsungnya proliferasi internet...