“Infrastruktur saja tidak akan mengakhiri kemiskinan. Bank Dunia juga harus mempelajari pelajaran ini”. – Sri Mulyani
Pinterpolitik.com
Dalam hidup, terjadi perselisihan untuk mencapai karir memang menjadi hal yang sudah biasa ya cuy. Saling sikut, saling pukul, bahkan saling kritik demi mendapatkan jabatan pasti selalu terjadi. Tapi asal kritiknya yang membangun ya. Jangan asal kritik tapi gak ada solusi, itu sih namanya no action talk only alias NATO. Atau bahasa kerennya, kalau mau kritis harus transformatif gitu. Hehehe.
Nah, ini terjadi dalam perselisihan antara mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang seolah tidak pernah ada selesainya. Dari memberikan label sebagai “SPG Bank Dunia”, menganggap pengelolaan ekonomi manipulatif, hingga menyebut Sri Mulyani sebagai “ratu utang”. Mungkin kalau diibaratkan, mereka kayak serial kartun Ton and Jerry yang memang tidak pernah akur ya. Hehehe.
Melihat kondisi dua orang tersebut saat ini, jadi teringat pribahasa zaman dulu ya: “Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin meniup”. Artinya, semakin orang hebat, maka cobaannya juga akan semakin besar cuy. Begitulah jika kita memandang dari sudut pandang Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Karena utang yang terus bertambah itu, Rizal Ramli sebagai seorang ekonom dan mantan Menko Kemaritiman melebeli Sri Mulyani sebagai “ratu utang” cuy, Wah ada-ada aja ya. Share on XMeski sudah mendapatkan predikat menteri terbaik dunia selama tiga kali berturut-turut, hal tersebut tidak lantas membuat doi terbebas dari kritik. Malah, kritik lebih sering berdatangan dan bermunculan. Yang terbaru, Rizal Ramli memberikan kritik pedas karena utang Indonesia bertambah sebanyak Rp 347,84 triliun dari April 2018 hingga April 2019.
Waduh, kalau dikonversikan dalam hari, berarti satu hari Indonesia menambah utang hampir Rp 1 triliun ya. Wah, uang sebanyak itu kalau buat beli takjil bisa untuk satu provinsi tuh. Hehehe.
Karena utang yang terus bertambah itu, Rizal Ramli sebagai seorang ekonom dan mantan Menko Kemaritiman melebeli Sri Mulyani sebagai “ratu utang” cuy. Waduh, pedes banget ya, kayak omongan tetangga. Padahal kan biasanya seorang ratu bergelimang harta, eh ini bergelimang utang. Uuppsss.
Kritik Rizal Ramli ini membuat orang di sekitaran Sri Mulyani yang rada risih angkat bicara cuy. Di antaranya adalah Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wirasakti.
Doi menilai bahwa ungkapan Rizal Ramli itu menandakan bahwa dirinya sebenarnya memang tidak memahami mekanisme pemerintah, terlebih terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Doi juga mengatakan bahwa tidak seharusnya Rizal yang juga mantan Menkeu memberikan komentar tidak berdasar seperti itu.
Hmm, tapi kemana ya Menteri Sri Mulyani? Biasanya kan kalau doi mendapat kritik dari Rizal Ramli, langsung ditanggapi. Apa karena sudah terlalu sering dikritik jadi sudah malas dan tidak mau menanggapi?
Wah, padahal Rizal Ramli sudah siap tuh kalau dibuatin panggung untuk berdebat dengan Sri Mulyani dan membahas soal utang luar negeri. Masak Menteri Keuangan terbaik dunia keder duluan? Uppsss. (F46)