“Malam yang makin larut tak kunjung membuat ia mengantuk.”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Jeng Sri), dan Gubernur BI Perry Warjiyo dituntut bertanggung jawab atas menyusutnya nilai tabungan masyarakat Indonesia di dunia perbankan.
Wah, masa sih? Untung eyke nabungnya di celengan ayam. Selamat deh uang eyke, jadi batal nyinyir-in mereka! Hahahaha.
Ocehan pengamat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng kembali bikin heboh gengs. Katanya, jika pemerintah tidak mampu mempertahankan keadaan itu, maka Jokowi harus memecat Jeng Sri dan Bro Perry dari jabatan mereka masing-masing. #Jakartakerasbossque.
Btw kocak bingit gengs. Kok pengamat ngasih sarannya malah suruh Jokowi mecat pejabat di akhir periode gini ya? Kok politis banget sih lau bang. Wkwkwk. Enggak sekalian aja bang rekomendasiin nama sampean buat gantiin Jeng Sri atau Bro Perry? Uppss bercanda ya bang. Hehehe.
Jadi intinya gengs, kenapa Salamuddin minta Jokowi memecat pasukanya itu, karena saat Jokowi memegang tampuk kekuasaan, dana masyarakat di bank terindikasi telah hilang hingga Rp 1.000 triliun.
Wew terkejud, terus itu uangnya dikemanain ya bang? Jangan bilang uangnya dicemilin kayak makan keripik singkong bang? Huwahaha. Share on XEh gengs, serius-serius, jangan bercanda mulu ah. Jadi inti dari maksudnya Salamuddin adalah minta pemecatan Jeng Sri dan Bro Perry akibat sekaratnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ambruknya nilai tukar tersebut, telah membuat masyarakat Indonesia mengalami penjarahan secara massal, bukan sekedar kecopetan.
Mantap, berarti intinya rezim ini rezim kriminal ya bang? Ngeri amat, berasa tinggal di Italia yang penuh dengan Mafioso! Wkwkwk.
Gile juga ya dipimpin kriminal, sampai enggak kerasa dolar udah 15 ribu aja. Ahahaha, tapi harusnya Jokowi itu dapet penghargaan dari Presiden AS Donald Trump nih gengs. Soalnya kan Jokowi berhasil tuh ngasih keuntungan besar buat AS saat dolar lagi perkasa gini. Betul apa betul gengs? Wkwkwk.
Nah jadi gimana menurut kalian gengs? Apakah pemerintah bisa mengembalikan uang rakyat yang hilang akibat penguatan dolar? Apakah benar efektif saran Salamuddin meminta Jokowi memecat kedua anak buahnya itu bisa berdampak positif bagi mata uang kita?
Hmmm, daripada capek-capek mikirin ocehan pengamat atau ocehan pemerintahan Jokowi and the gengs, mending kita baca ungkapannya Aristoteles: “Tujuan dari orang bijak adalah bukan untuk mendapatkan kesenangan, tapi untuk menghindari rasa sakit.” (G35)