Site icon PinterPolitik.com

Sri Mulyani “Bangga” Rakyat Miskin?

Sri Mulyani “Bangga” Rakyat Miskin?

Foto : Istimewa

“Miskin harta lebih baik, dibanding kaya tapi gemar gimik.”


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat angka kemiskinan per Maret 2018 sebesar 9,82 persen. Angka kemiskinan ini adalah yang paling rendah sepanjang sejarah.

Sri Mulyani mengatakan capaian tersebut merupakan yang pertama dalam sejarah Indonesia.

Nah kalau sudah begini tahu dong siapa yang bakal jadi menteri ekonomi Jokowi jika ia terpilih lagi? Hehehe.

Atau jangan-jangan karena prestasi ini Sri Mulyani bakal naik jabatan jadi cawapres nih? Hehehe.

Sri Mulyani juga mengatakan akan berusaha menurunkan kemiskinan jauh di bawah angka tersebut. Hmmm apa yakin bisa?

Tapi yang jadi pertanyaan, apakah untuk program tersebut utang akan terus ditingkatkan? Hmmm, ingat gengs Agustus ini Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF loh.

Jangan sampai deh langkah ini menjadi bumerang untuk Indonesia di masa yang akan datang dengan nambah utang.

Mau kurangin kemiskinan mbok jangan ngutang gengs. Seperti kebanyakan orang zaman now, mau punya mobil biar dikira orang kaya, belinya pake cara ngutang segala.

Jangan mimpi deh kita bisa mandiri kalau mentalnya seperti ini. Yang ada kalau gini terus jadi yang kaya makin kaya yang miskin cuman bisa bilang “weleh-weleh”.

Katanya sih negeri ini kaya dengan sumber daya alamnya gengs dan negeri ini punya berbagai jenis tambang gengs. Tapi apa? Hmmm welehweleh lagi aja deh gengs.

Intinya gengs kita harus tepuk jidat deh buat ibu menteri yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Eh, typo gengs, maksudnya tepuk tangan.

Eh sebentar, tahan dulu gengs. Kabarnya meski angka kemiskinan menurun, menurut beberapa lembaga survei tingkat kepuasan masyarakat dalam bidang ekonomi terhadap Jokowi juga jauh merosot loh.

Ini gimana deh, katanya kemiskinan menurun kok rakyat gak puas sama kinerja pemerintah di sektor perekonomian? Lembaga surveinya ini punya oposisi kali ya?

Kalau sampai benar apa yang disebutkan lembaga survei terkait ketidakpuasan itu, hmmm bahaya nih buat rezim Jokowi.

Bisa jadi gagal dua periode, atau sekalinya terpilih lagi bisa sering ada demo di jalan karena banyak pengangguran dan ketimpangan sosial. (G35)

Exit mobile version