Site icon PinterPolitik.com

Siapa Penyebab Gaduh RUU HIP?

Siapa Penyebab Gaduh RUU HIP

Aksi yang dilaksanakan untuk menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) pada Juni 2020 lalu. (Foto: Tempo)

“Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan” – Pramoedya Ananta Toer, penulis asal Indonesia


PinterPolitik.com

Gengs, luka lama dan motif politik memang susah mereda ya – bahkan setelah sekian lama berlalu. Kalau nggak percaya, tanya saja sama pemeran antagonis di film apa saja deh.

Misal yang paling populer ditunjukkan oleh Sasuke dalam anime Naruto. Dalam film yang mimin tonton sejak SMP itu, Sasuke diceritakan punya dendam kepada kakaknya, Itachi.

Dendam ini selalu dipupuknya sampai sekian lama. Bahkan, dari dendam itulah, Sasuke menjelma menjadi ninja sakti yang dingin sekali.

Nah, hampir mirip dengan kejadian itu, di Indonesia juga ada nih sosok yang perjalanannya kayak Sasuke. Adalah Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang dibentuk pasca-aksi yang menuntut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok untuk dibawa ke meja hijau tetapi namanya masih lestari hingga kini.

Mimin ngerasanya sih ini masih mirip-mirip lah ya kayak Sasuke. Kalau Sasuke dendamnya sama Itachi, maka PA 212 dendamnya ya tentu sama siapa saja yang ada kaitannya dengan Ahok, seperti PDIP.

Semua itu kalau kalian simak benar-benar kentara dalam geger Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang diwarnai dengan aksi penolakan sampai turun jalan oleh PA 212 bersama ormas lainnya.

Coba mimin terjemahkan biar mudah nih. Jadi, kemarin, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif secara tegas melontarkan kalimat berikut, “Inisiatornya harus segera diproses secara hukum. Penegak hukum harus segera menyelidiki, kalau memang terbukti melanggar UU, ya, harus dipidanakan. Kalau ternyata bukan pribadi tapi merupakan ormas atau partai atau lembaga, ya, harus dibubarkan. Karena berupaya mengubah Pancasila.”.

Tapi, cuy, dari kalimat itu, kok kesannya memang ada kemarahan atas masa lalu? Siapakah ya yang kira-kira dimaksud oleh PA 212?

Kalau sepengetahuan mimin kayaknya PDIP yang kerap dilekatkan dengan RUU HIP ini ya, cuy. Wah wah wah.

Tapi nih, kalau kita baca saksama, ada yang janggal sebab ‘inisiator’ RUU HIP ini kan sebenarnya banyak partai kan? Gimana tidak? Lhawong RUU HIP ini memang diinisiasi oleh fraksi-fraksi dalam Rapat Panitia Kerja (Panja). Beda lagi kalau yang dibilang oleh Pak Slamet itu ‘pengusul’, maka bisa dikerucutkan pada partai tertentu.

Lagian, salah satu alasan Pak Slamet agar inisiatornya dipidana kan juga aneh, yakni ada sebab membuat kisruh. Kalau cuma kisruh, apa demonstrasi PA 212 nggak ngebikin suasana makin kisruh ya, cuy? Hehe.

Apalagi, kabarnya sih, tidak ada klausul atau kalimat yang menyebut komunis lho dalam draf RUU HIP. Hmm, yang benar gimana ya ini? Lagi-lagi, sedihnya, masyarakat lah yang kembali dibingungkan kan jadinya. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version