“Definisi kesepian yang sebenarnya adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial.” ~ Goenawan Mohamad
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]idang kasus dugaan korupsi KTP-el masih bergulir dengan tersangka mantan Ketua DPR sekaligus mantan Ketua Partai Golkar, Setya Novanto.
Namun, ada yang nampak berbeda dengan potret beberapa waktu yang lalu.
Yang jelas sih bukan tentang drama Papa Setnov antara bakpau dan tiang listrik yang kini tak lagi seru, tapi kini mantan penguasa parlemen dan Partai Beringin itu meratapi kesedihannya sendirian, kolega sudah tak lagi terlihat menemani.
Ada yang bilang memang kedudukan dan status sosial dapat memudahkan kita menjadi magnet bagi orang lain untuk berkawan, weleeeeeh weleeeeh. Masa koleganya begitu sih, muncul hanya saat butuh atau menguntungkan saja, hadeeeeuuuh.
Hmmm, pantesan salah satu kolega Setya Novanto yang kerap rajin menemani kini menghilang. Bosan kali ya? Atau memang punya urusan yang lebih penting yang lain.
Hmmm, ternyata eh ternyata, Idrus Marham yang dikategorikan sebagai kolega rajin pun kini sedang dininabobokan oleh jabatan Menteri Sosial, weleeeeh weleeeeh.
Lagi asik – asiknya tuh, jangan dulu diganggu ya, wkwkwk.
Awalnya kolega Setya Novanto memberikan dukungan moril yang ditandai dengan munculnya mereka dalam berbagai kesempatan. Namun, kini nasibnya sudah berbeda. Kesendirian memberikan arti lebih bagi Setya Novanto, siapakah kawan sebenarnya Setya Novanto?
Setya Novanto Mulai Kehilangan Pendukung, Saat Sidang Pun Tak Ada Kader Yang Mengawal https://t.co/J2G7eFEMp1
— Official Garda Keadilan (@garda_keadilan) January 24, 2018
Masih terekam betul dalam ingatan, saat Setya Novanto dirawat di rumah sakit dan berbagai kesempatan lain, para kolega ini menjenguk dan menemui.
Kini? Papa Setnov lebih asyik menyendiri karena para kolega Setya Novanto pergi dan menghilang.
Kalau misalkan Setya Novanto berjaya lagi, para kolega pada merapat lagi ga ya? Tapi kayaknya sih memang kalau dunia politik begini kali ya? Berkawan saat sukses dan bermegah-megahan, tinggalkan kawan saat susah dan dirundung kepiluan, weleeeeeh weleeeeh.
Mungkin benar rasanya tak akan ada persahabatan abadi di dunia politik. Percaya tak percaya. (Z19)