“Pak Setnov. Ya itu kan dianggap orang bermain-main, berpura-pura itu. Kalau mau, ada temen saya dia jago, dia jadi kalau sidang dibikin gila. Dokter periksa dia gila. Nanti itu dia gila, bisa dia. (Ada) di Bangka nih,” ~ ucap Viktor kepada Fredrich dalam rekaman.
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]antan Ketua DPR dan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto masih memberikan kontribusi ‘dagelan’ untuk dunia hukum di Indonesia.
Walaupun sudah divonis 15 tahun penjara, Setya Novanto masih menyisakan kisah akal – akalannya yang menjadi pengantarnya ke jeruji besi.
Kalau mau dikasih gelar, kayaknya Setya Novanto cocok jadi aktor sekaligus sutradara terbaik, weleeeh weleeeh.
Drama komedi bakpau dan tiang listrik buah karyanya itu ternyata bukan adegan kocak terakhir, setelah ditelusuri ternyata ada adegan cadangan yang disiapkan untuk Setya Novanto. Adegannya itu sangat tak masuk nalar, lah emang kenapa?
Bayangkan saja, masa Setya Novanto akan dijadikan seperti orang gila saat persidangan. Ahh syudahhlah, sedangkal itukah pemikirannya? Apalagi ini katanya hasil diskusi dengan tim kuasa hukumnya, udah kehabisan akal apa gimana sih?
Kalau jadi pengacara itu bela hak klien dan siapkan argumentasi hukum, jangan malah sibuk nyari akal – akalan yang penting klien menang gugatan, gimana ya cara mikirnya, kok sampe kepikiran mau begitu, heuh.
Hmmm, pantes aja kuasa hukumnya ikut terjerat hukum juga, cara yang dipakainya begini, hadeuuh. Emang ga tau cara yang benar untuk membela kliennya gimana? Weleeeh weleeh.
Kabarnya, desain jadi orang gila ini katanya bisa mengelabui dokter kejiwaan yang mungkin nantinya akan memeriksa Setya Novanto.
Waduh, masa dokter profesional bisa terhipnotis dengan akal – akalan begini? Apalagi katanya, hanya untuk menangani kasus Setya Novanto, hantu dari gunung pun akan diturunkan. Semakin aneh aja nih drama Setya Novanto.
Dari beragam skenario yang ingin dibuat, intinya sih biar Setya Novanto bisa bebas dari segala bentuk hukuman. Hmmm, emang susah ya jadi orang yang jujur mengakui perbuatannya sendiri.
Makanya, Setya Novanto beserta seluruh kerabat kerja yang bertugas itu wajib membaca apa yang menjadi pemikiran Plato yang mengatakan kalau mau jadi orang yang beradab, sudah sepatutnya menaruh malu pada dirinya sendiri.
Nah, tinggal bercermin deh, punya malu ga? Kalau sudah ga tau malu bikin akal – akalan, ya mau gimana lagi, bisa menilai sendiri kan? Weleeeh weleeeh. (Z19)