HomeDuniaSerbuan Turis Cina di Indonesia

Serbuan Turis Cina di Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membantah desas-desus serbuan pekerja ilegal dari Cina. Menurut Jokowi, jumlah pekerja asal Cina di Indonesia hanya mencapai 21 ribu orang. Ini tidak seberapa dibandingkan dengan para pekerja Indonesia di negara lain.

pinterpolitik.comSenin, 26 Desember 2o16.
Media sosial di Indonesia belakangan ini sangat sering dihebohkan dengan foto-foto warga Cina. Didasari konteks kecurigaan. Yang terbanyak ialah desas-desus masuknya para pekerja ilegal asal Cina ke Indonesia. Dalam atmosfer yang penuh syak wasangka, kerumunan warga Cina bisa saja langsung dipotret dan lantas disebarkan sebagai: Cina mulai menguasai Indonesia.
 
“Jumlah itu sangat kecil dibandingkan jumlah tenaga kerja Indonesia di negara lain. Di Malaysia, misalnya, TKI mencapai 2 juta orang. Adapun di Hong Kong mencapai 153.000 orang,” kata Jokowi.
 
Peringkat Dua Mengirim Turis ke Indonesia
 
Satu yang sudah cukup jelas adalah jumlah turis asal Cina memang terus melonjak. Pertumbuhannya sangat signifikan. Pada bulan-bulan tertentu, jumlah turis Cina yang bepergian ke Indonesia bahkan melampaui turis asal Australia.
 
Misalnya pada Februari 2016. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, turis asal Cina yang berkunjung ke Bali mencapai 114.414 kunjungan, sedangkan turis asal Australia hanya mencapai 68.269 kunjungan. Pada Februari 2016 itu, total turis asing di Bali mencapai 338.991 orang. Artinya, Cina memasok 30,45 persen kunjungan turis asing ke Pulau Dewata.
 
Jepang sudah lama digeser oleh Cina dalam hal memasok turis ke Indonesia. Padahal Jepang selama ini menjadi salah satu sumber devisa yang signifikan bagi Indonesia dari sektor pariwisata, selain negara ASEAN dan Australia.
 
Jumlah turis asal Cina melampaui turis asal Jepang pertama kali terjadi pada 2010. Saat itu, jumlah kunjungan turis Jepang ke Indonesia mencapai 418.971 kunjungan. Sedangkan kunjungan turis asal Cina yang berlibur ke Indonesia saat itu sudah mencapai 469.385 kunjungan. Sejak 2010 itulah, jumlah turis asal Cina terus meningkat dan semakin meninggalkan turis Jepang.
 
Lonjakan jumlah turis asal Cina ke Indonesia dimulai pada 2008. Saat itu, turis asal Cina mencapai 337.082 kunjungan. Jumlah itu naik hampir 50 persen dibandingkan jumlah turis Cina ke Indonesia pada 2007 yang hanya mencapai 230.476 kunjungan.
 
Sejak 2011 hingga 2014, jumlah kunjungan turis asal Cina ke Indonesia juga naik. Pada 2010, turis asal Cina “hanya” sebanyak 469.365 kunjungan, namun pada 2011 angka itu sudah melonjak sampai 574.179 kunjungan.
 
Pada 2012, jumlah kunjungan turis asal Cina kembali naik mencapai 686.779 kunjungan. Setahun berikutnya, pada 2013, jumlahnya menjadi 807.429 kunjungan. Dan kembali naik pada 2014 menjadi 926.750 kunjungan. Pada 2015, jumlahnya naik dari 926.750 kunjungan di 2014 menjadi “hanya” 1,14 juta kunjungan di tahun berikutnya.
 
Pada 2016 ini, jumlah kunjungan turis asal Cina sudah bisa dipastikan meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. Selama Januari-Oktober saja, kunjungan turis asal Cina yang masuk ke Indonesia sudah mencapai 1,22 juta kunjungan. Melihat tren pertumbuhannya, jumlah turis asal Cina pada November-Desember bisa bertambah 250-300 ribu orang. Jika itu terjadi, maka jumlah kunjungan turis asal Cina ke Indonesia tahun ini diperkirakan sekitar 1,5 juta kunjungan
 
Jumlah kunjungan turis dari Cina sudah melampaui jumlah turis Australia pada 2014 dan 2015 yang hanya mencapai 1,12 juta kunjungan dan 1,03 juta kunjungan. Padahal selama ini turis asal Australia selalu menempati peringkat tiga besar setelah Singapura dan Malaysia.
 
Selain Jepang dan Australia, jumlah kunjungan turis asal Cina ke Indonesia pun tampaknya tahun ini akan melewati jumlah turis asal Malaysia. Turis asal Malaysia yang berkunjung ke Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2016 hanya mencapai 984.040 kunjungan, lebih sedikit dibanding kunjungan turis asal Cina pada periode Januari-Oktober 2016.
 
Jumlah kunjungan turis Cina hanya belum bisa melampaui Singapura yang sepanjang periode Januari-Oktober 2016 sudah ada 2,01 juta kunjungan turis. Singapura memang tak terkalahkan dalam soal ini. Sejak 2002, mereka sudah memasok lebih dari sejuta kunjungan turis setiap tahunnya. Hanya saja, mengingat jumlah penduduk Singapura yang relatif kecil, bukan tidak mungkinkan Cina dalam waktu dekat akan bisa melampaui Singapura.
Baca juga :  Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...