Site icon PinterPolitik.com

Senam Mesra TNI-Polri

Senam Mesra TNI-Polri

Istimewa

“(Ada konflik) itu biasa, karena itu bagian dari demokrasi. Tapi tidak boleh kemudian iklim jadi memanas, apalagi sampai over heated. Untuk itu perlu mengaktifkan cooling system radiatornya. Radiator yang paling penting diantaranya adalah kekompakan TNI dan Polri pada posisi netral.” ~ Kapolri Jenderal Tito Karnavian.


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enjelang perayaan pesta demokrasi Pilkada 2018 dan Pilpres 2019, Indonesia biasanya mengalami banyak pergejolakan horisontal. Saking seringnya, seakan masyarakat sudah menjadi lumrah apabila melihat insiden-insiden tersebut. Tapi jangan terlalu permisif juga sih.

Namun pada pesta demokrasi kali ini, Polri dan TNI akan menjalin kekompakan yang lebih solid. Sehingga ke depannya dapat meminimalisir potensi gangguan keamanan. Kekompakan ini diperlihatkan saat Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Mabes TNI pada Selasa, 6 Maret 2018.

Loh, mereka lagi ngapain di Mabes TNI? Oalah, lagi senam-senam mesra gitu toh. Tapi emangnya dengan senam para petinggi dua instrumen keamanan ini, pesta demokrasi bisa terkendali aman? Ya gak gitu sih. Seenggaknya kekompakan mereka ini memperlihatkan gak ada lagi dualisme kepimpinan keamanan. Ya harus kompak, kalau gak kompak itu namanya Tom and Jerry hahaha.

Olahraga bersama TNI dan Polri ini sendiri memang bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan soliditas personel TNI dan Polri dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. Jadi dalam satu komando yang sama, baik TNI maupun Polri dapat menjaga keamanan Pilkada dan Pilpres dari potensi gangguan keamanan. Kalian gak mau kan kalau kinerja TNI dan Polri melempem kayak kerupuk basi yang letoy itu? iyyuuuh.

Sedikit banyak kekompakan ini ingin ditujukan pada oknum-oknum di luar sana yang sedari awal berencana memperkeruh situasi, saat pesta demokrasi Pilkada dan Pilpres mendatang. Tantangan terdekat aparat keamanan ini nantinya adalah seberapa mereka bisa menetralisir isu-isu seperti sentimen SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Wuih, berat ini tanggung jawabnya.

Semoga aja pesan ini sampai ya ke oknum-oknum pemecah belah bangsa itu. Biar mereka sadar kalau Indonesia punya TNI dan Polri yang siap sedia menjaga keamanan negeri ini. Jangankan upaya makar pada negara, gangguan destabilisasi atau bahkan upaya memprovokasi melalui hoax SARA juga akan ditekuk setekuk-tekuknya sampai mereka-mereka ini mikir dua kali kalau mau ngerusuh di Indonesia. Kalau kata Cak Lontong, ‘Mikir!’ (K16)

Exit mobile version