“Tunggu tanggal mainnya saja.” – KH Ma’ruf Amin
PinterPolitk.com
Pak Ma’ruf, sebentar lagi bapak akan dilantik jadi Wakil Presiden nemenin Pak Jokowi. Adanya bapak menyatakan bahwa bapak kaget seperti apa pelantikan itu nantinya. Mungkin bapak tidak kaget, melainkan penasaran.
Saya pun mafhum, ini kan debut bapak sebagai wakil kepala eksekutif di Indonesia. Bapak mungkin deg degan, takut salah ngomong atau melakukan kesalahan dalam protokol. Tenang pak, bapak kan digandeng Pak Jokowi yang terkenal suka mengayomi. Jokowi padamu pak.
Bapak sebaiknya bersuka cita. Nanti akan ada sambutan meriah, bahkan bapak bisa bertemu tamu kehormatan asing. Bapak bisa bikin relasi internasional nanti, baguslah buat karier bapak ke depannya. Kalau mungkin agak sulit karena keterbatasan bahasa, baiknya bapak gak jauh-jauh dari staf pendamping.
Mungkin saya dan masyarakat lainnya penasaran apa yang akan bapak kenakan di acara pelantikan Hari Minggu besok. Apa akan tetap pakai kopiah dan sarung yang telah jadi ciri khas bapak?
Tapi ketika ditanya akan mengenakan apa di pelantikan, bapak bilang nantikan saja di hari H. Bapak mau kasih kejutan apa ke kita semua? Akankah bapak pake jas dan berdasi? Ataukah tetap setia dengan gaya ala pesantren? Bapak ternyata iseng ya.
Kalau saya boleh kasih saran, baiknya bapak mempersiapkan diri untuk mandi kritikan. Bapak kan akan mendampingi Pak Jokowi yang akhir periode pertamanya ramai akan huru-hara. Ada baiknya bapak tenang dan tegas seperti Pak Jusuf Kalla yang mampu menghibur Pak Jokowi yang lelah.
Selain itu, jangan menganggap terlalu personal segala sesuatu. Saya takut banyak orang menganggap ulama itu tidak boleh dikritik. Susah pak, Presiden dan Wakil Presiden memang harus kebal kritikan. Dan ini mungkin tempat yang tepat untuk bapak melatih diri dan keluar dari comfort zone.
Namun, satu hal yang saya khawatirkan, bapak ini kan belom melepas jabatan sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia. Memang menurut hukum melepas jabatan ketika dilantik tidaklah wajib. Namun ada beban moralitas negarawan untuk meminimalisir konflik kepentingan.
Semoga seperti pernyataan sebelumnya, jika sudah dilantik bapak akan melepas jabatan Ketua MUI. Jika sudah benar-benar mendayung kepemimpinan bareng Pak Jokowi, satu ucapan dari saya. Selamat bertugas pak, selamat datang di puncak kompleksitas Indonesia. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.