“Bersamamu, yang ku mau, namun kenyataannya tak sejalan,” – Glenn Fredly, Sekali Ini Saja
Pinterpolitik.com
Miris ya kalau melihat demonstrasi mahasiswa dan masyarakat sipil beberapa waktu lalu. Gimana enggak, tuntutan mereka tak mau dipenuhi oleh para pembuat kebijakan mulai dari DPR sampai pemerintah. Bukan hanya itu, mereka justru mendapatkan tindakan dari kekerasan dari aparat yang bertugas.
Perjuangan mahasiswa ini ternyata menuai simpati dari masyarakat luas. Para penumpang di KRL misalnya menyambut kedatangan mereka dengan tepuk tangan saat turun di stasiun Palmerah. Selain itu, warga juga memberikan bantuan mulai dari penggalangan dana hingga bantuan makanan. Merinding akutu gaes.
Nah, di tengah masyarakat yang tengah bersatu bersama perjuangan para mahasiswa, ternyata justru ada yang tidak satu barisan. Para buzzer rezim justru bikin sebal banyak orang karena menggaungkan tagar #SayabersamaJokowi.
Seriusan deh, ini para buzzer itu pada punya empati gak sih sama perjuangan mahasiswa? Alih-alih bersatu padu mengingatkan rezim yang berpotensi menyimpang, mereka malah membebek begitu saja kepada sang junjungan.
Yang membuatnya tambah sedih, tagar ini kemudian disertai dengan kiriman-kiriman bernada negatif kepada para mahasiswa. Emang ya, para buzzer ini kerjanya cuma berisik aja.
Sebenarnya, kalau mereka beneran bersama Pak Jokowi, mereka harusnya bisa lebih kritis dan mengingatkan idola mereka itu. Idealnya, mereka bisa mencegah agar sang panutan tidak terperosok jatuh ke lubang para elite politik dan semakin jauh dengan rakyatnya.
Para buzzer ini punya banyak akal ya untuk bikin sebal publik, saat masyarakat lagi geram sama pemerintah dan DPR, mereka malah bikin tagar untuk membela. Share on XTagar tersebut sebenarnya hanya membuat pemerintah Pak Jokowi mandi pujian tapi tidak lagi sensitif dengan isu-isu di masyarakat. Akibatnya, pemerintah nanti santai aja kalau mau bikin kebijakan paling zalim sekalipun. Hayoloh, para buzzer mau tanggung jawab gak kalau ini kejadian?
Yang tidak disadari oleh para buzzer ini adalah, mereka boleh-boleh aja merasa dekat dengan Pak Jokowi melalui tagar #SayabersamaJokowi. Tapi ya, kalau diperhatikan, Jokowinya sendiri tampak lebih bersama dengan Wiranto dan kawan-kawan di lingkarannya, ketimbang para buzzer itu.
Nah, karena Pak Jokowi ini lebih bersama Pak Wiranto dan kawan-kawan, para buzzer ini sebenarnya boleh jadi juga bersama Pak Wiranto cs, jadi ya mereka cuma jadi corong aja dari orang-orang tersebut. Ironis sih, soalnya orang-orang ini dianggap sebagai beban bagi publikasi Pak Jokowi di masa-masa genting seperti sekarang.
Ya udah deh, mungkin para buzzer ini harusnya bisa insaf kalau sebenarnya ada kepentingan masyarakat yang lebih luas ketimbang hanya tunduk patuh kepada rezim. Malu loh sama banyak orang kalau cuma bersama-bersama doang tapi gak mau mengingatkan junjungannya. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.