“Aku menunggu hujan turunlah, aku berharap badai datanglah. Gemuruhnya akan melupakan semua.”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]emerintahan Jokowi saat ini sudah dianggap represif oleh sebagian kalangan. Persekusi dianggap terus dilakukan kepada kelompok-kelompok yang berseberangan dengan pemerintah. Baru-baru ini terdapat kasus penolakan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet di Batam oleh sekelompok orang dan aparat keamanan. Weleh-weleh.
Emangnya Jokowi sejahat itu ya gengs? Jokowi yang galak atau kelompok yang berseberangan aja yang kurang paham aturan? Atau aturan yang dibuat Jokowi yang se-enaknya? Eyke jadi binggung bossque, boleh lah yang merasa ngerti share-in ke kita-kita. Ehehehe.
Menurut Ratna, ormas-ormas yang menolak dirinya itu adalah ciptaan dari rezim Jokowi. Kata doi, karena rezim ini tidak suka dengan orang yang berseberangan dengan dia, sekalian saja nggak usah ada Pemilu.
Wah, setuju tuh kalau emang disaranin enggak usah ada Pemilu, lumayan kan anggarannya buat perbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Wkwkwk, kadang-kadang oke juga nih idenya Ratna. Share on XRatna pun mengusulkan kepada Jokowi agar lebih baik sekalian menjadi raja di negeri ini. Hmm, apa yakin usul ini akan disetujui kelompok oposisi? Atau Ratna ngomong gini cuma asbun alias asal bunyi aja nih? Kalau sampai usulan ini asbun, bisa jadi apa yang ia kritik tentang rezim juga asbun lagi. Weleh-weleh.
Eh, tapi kalau sampai usulan soal jadi raja itu enggak asbun, bisa kali Ratna lagsung diproses oleh pihak kepolisian. Lah kok bisa? Bisa lah, kalau Jokowi jadi raja, berarti ganti sistem dong namanya? Mantan jubir HTI aja diperiksa polisi gara-gara ngomong ganti sistem, masa Ratna enggak. Hahaha.
Intinya sih gengs menurut Ratna, tindakan pemerintah sejatinya telah menjadi bumerang buat Jokowi sendiri. Soalnya, saat ini masyarakat sudah memiliki nalar berpikir yang baik dan bisa menilai. Nah kalau sudah bisa menilai, ngapain Ratna segala sibuk-sibuk bikin gerakan massa dan sosialisasi ya? Wkwkwk.
Mbok kalau enggak mau kena permainan yang kasar-kasar jangan ikut arus politik praktis sist. Mending ikut arusnya anak Jaksel, which is sist enggak bakal deh dikasarin. Literally Jaksel kan mainya yang soft-soft aja gitu, different banget deh, enggak kayak mainannya politikus. Yoeh nggak? Tapi, Setya Novanto rumahnya di Jaksel loh. Anak Jaksel nggak tuh? Wkwkwk. (G35)