“Masuk akal nggak dari November dana PSO belum keluar sampai tanggal segini. Yang kedua, reimburse yang harusnya dari Desember sampai detik ini juga belum cair.” ~ Dirut Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]andiaga Uno, sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, dia cukup dikagumi di mata mamah-mamah muda (Mahmud) warga Jakarta. Kegantengannya mungkin melebihi Aliando Syarief bintang sinetron GGS (Ganteng-Ganteng Serigala). Tsadeest.
Tapi gak seperti Aliando, si Sandi ini gak terlalu pinter menjaga hubungan dengan penggemarnya. Malah Sandi digosipkan bikin nangis salah satu wanita penggemarnya yang kebetulan adalah bawahannya. Ya ampun, kician banget sih tuh cewek.
Usut punya usut nih, ternyata yang dibikin nangis itu adalah Dirut Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati. Waduh waduh, emang diapain tuh? Nah, si Marina ini dikabarkan nangis termehek-mehek di hadapan Bang Sandi karena sulitnya subsidi pangan. Wadezig.
Jadi nih ya, ceritanya itu Bang Sandi terlalu sibuk sebagai Wakil Gubernur. Dia tuh sampe lupa untuk mencairkan Rp 41 miliar dana PSO untuk PD Dharma Jaya, akibatnya dana tersebut gak kunjung turun sejak November. Padahal, dana ini untuk keperluan membeli kebutuhan pangan bagi 700 ribu warga DKI yang disubsidi.
Gara-gara ulah Bang Sandi ini, Marina kebingungan membeli persediaan ayam baru dan melunasi utang-utang ke pemasok pembelian ayam di bulan-bulan sebelumnya. Karena udah gak tahan nih ya, Marina langsung datengin tuh Bang Sandi di Balai Kota.
Sebenernya suasana pertemuannya lebih mirip sesi curhat Mamah Dedek yang di tv itu loh, gak ada sesi nangis-nagis segala kayak di pemberitaan. Tapi sih ujung curhatnya, Marina mengajukan pengunduran diri karena udah gak kuat. Abis itu baru deh Bang Sandi bilang mau bantu. Bang Sandi ‘omdo’ nih (omong doang). Hedeuh, kemana aja kemarin, telat kelez.
Ini anggaran gak turun karena carut-marutnya birokrasi, apa karena ada yang nilep duitnya ya? Nah loh kemana tuh duit gak turun-turun, nyangkut dikantong siapa nih? Moga gak dikorup ya. Masa baru ngejabat udah korup. Mau dicyduck KPK emangnya?
Kok kalau alokasi dana untuk Ormas DKI kayak Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dan sejenisnya, tetep lancar-lancar aja tuh. Kayaknya nih, Ormas nomor satu, kalau rakyat kecil nomor dua ya. Wadoooh keberpihakan ini namanya. (K16)