“Anda harus belajar aturan permainan. Dan kemudian anda harus bermain lebih baik dari orang lain.” ~Albert Einstein
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]andiaga Uno harus menerima pil pahit setelah menjadi pembicaran dalam kegiatan penerimaan mahasiswa baru di UHAMKA, Jakarta. Sandiaga dinilai beberapa orang melanggar PKPU Nomor 23 Tahun 2018 yang melarang kegiatan politik praktis di dalam kampus.
Weleh-weleh, emang kali ini Babang Ganteng ngomongin apa sih di kampus? Bang Sandi yang beneran nyolong start atau para lawan yang terlalu baperan? Aihh, pasti kupingnya panas deh dari kemarin. Wkwkwk.
Masa sih Pak Sandi dianggap curi start? Share on XSandi mengaku sangat berterimakasih telah diingatkan bahwa aktivitasnya itu dianggap kegiatan politik. Namun, ia memastikan kedatangannya pada acara mahasiswa tersebut hanyalah sharing ilmu dan berbagi semangat.
Dalam acara tersebut, Sandi memang diketahui memberikan tips sukses kepada para mahasiswa baru UHAMKA, termasuk pengalaman agar bisa menjadi pengusaha sukses.
Wahh, ku juga mau dong sekali-sekali dimentorin. Kesuksesan Bang Sandi memang inspiratif sekali. Anak-anak muda perlu banyak tahu tentang hal-hal positif. Tapi mau gimana ya Bang, namanya juga lagi tahun politik. Diam saja salah, apalagi berbuat? Hehehe.
Kemudian, Sandiaga menyinggung soal calon wakil presiden Ma’ruf Amin yang merupakan seorang ulama. Sebagai ulama beliau tentu sudah biasa memberikan ceramah, tausiah, di tempat peribadatan. Masa cuma gara-gara maju di Pilpres, masih kata Sandi, hal-hal baik seperti itu tidak bisa dilakukan?
Hmm, Bang Sandi bisa aja. Kalu dipikir-pikir benar juga ya? Tapi kalau ceramahnya ternyata dimasukkan ajakan berupa politik praktis juga gimana, Bang? Ikhlas nggak?
Yahh, apa boleh buat, Bang Sandi bukan seorang ulama yang bisa dengan leluasanya menerapkan politik praktis di dalam ceramah atau tausiahnya. Bang Sandi juga bukanlah seorang presiden yang bisa menginstruksikan instansi pemerintahan untuk turut membantu menyampaikan hasil kerja kepada rakyat secara luas. Yang sabar yaw… Uwuwuwuw.
Sandi mengharapkan, pemilihan presiden justru harus disikapi dengan baik. Ia menilai kegiatan-kegiatan yang positif tentu harus diberi ruang, tempat, dan ukhuwah. Apalagi kalau tak ada regulasi yang dilanggar. Dia pun mengingatkan agar peraturan tidak dijatuhkan dengan pola tebang pilih. (E36)