“Jangan bersahabat dengan orang yang selalu mengingatkan bantuannya kepadamu. Itu teman palsu.”
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]olaborasi antara Anies Rasyid Baswedan dengan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta memberikan kesan berbeda dengan Pemerintahan DKI sebelumnya.
Woailaaaah, jangan kepedean berbeda gimana – gimana, kesan berbeda itu karena orang yang memimpinnya aja beda. Kalau tentang kinerjanya sih, hmmm, ahhh syudahlah.
Kalau kata Sandi, keduanya sudah saling merasa semakin dekat, padahal di Pilpres 2014 keduanya saling berseberangan. Nah yang harus dicatet itu, namanya politik ya ga ada musuh atau teman yang abadi, sekarang musuh mungkin besok lusa bisa jadi sahabatan kayak Anies dan Sandi, bukan begitu? Weleeeeh weleeeeh.
Walaupun mereka sudah sedekat itu, tak menutup kemungkinan akan munculnya konflik diantara mereka. Pemantiknya bisa apa saja, termasuk geliat Anies yang ingin menjadi Capres atau Cawapres sebagai jalan mulus Sandi merebut kursi Gubernur, wedeewww, ngeri juga ya, weleeeeh weleeeh.
Waduh, kalau Sandi sudah ngotot ingin jadi Gubernur, otomatis Anies harus jadi Capres atau Cawapres dong, tuker guling begitu emang asyik kali ya kalau di dunia politik begitu, hadeuuuh.
Tapi menariknya, kini Sandi mulai mengungkit – ngungkit ‘masalah’ yang sempat menggegerkan sejagat raya akibat perkataan ‘pribumi’ dari Anies Baswedan. Waduhhh, apa yang dilakukan Sandi ini sebagai salah satu upaya penggembosan posisi Anies? Weleeeeh weleeeh.
Kalau begini caranya apakah keduanya sudah tak mungkin lagi bisa harmonis? Hmmm. Kalau sudah begitu, mau tak mau akan muncul konflik yang tak perlu antara Gubernur dan Wakil Gubernur.
Weleeh weleeeeh, menariknya, Sandi bukan hanya mengungkit perihal masalah Anies tentang kata pribumi, tapi Sandi malah memodifikasi kata pribumi itu menjadi pribumi zaman now dan pribumi zaman old. Waduh, mengungkit tapi malah nyeleneh begitu, hadeeeuuhh.
Sandi ga mungkin juga dong secara frontal begitu aja, perlahan tapi pasti aja, uhuuukkk, uhhuuukkk, geseerr teruuuss.
Tapi apakah benar Sandi adalah seorang pengungkit masalah? Hmmm, kayaknya sih kebetulan aja ya, karena Sandi waktu itu melantik DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Jakarta.
Hmmm, ini toh kenapa Sandi inget pribumi lagi, weleeeeh weleeeeh. (Z19)